JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah ada dua kecelakaan bus yang fatal terjadi belakangan ini. Ada PO Handoyo lalu tidak lama dari itu ada PO Bhinneka, kedua kecelakaan tadi memakan korban jiwa.
Sebenarnya bukan cuma karena pengemudi yang ugal-ugalan, jumlah korban jiwa bisa diredam dengan penggunaan sabuk pengaman. Sayangnya, pemakaian sabuk pengaman buat penumpang bus masih kurang disadari manfaatnya.
Djoko Setijowarno, Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) bilang, pemakaian sabuk pengaman buat penumpang bus masih tidak maksimal.
"Akibatnya saat terjadi kecelakaan, para penumpang rawan terlempar (dari bus) dan dapat berakibat fatal," ucapnya dalam siaran resmi yang redaksi terima, Rabu (3/1/2024).
Padahal, dengan penggunaan sabuk pengaman bisa menjaga tubuh penumpang tetap di bangkunya saat bus mengalami kecelakaan. Selain itu, cedera parah karena tubuh yang terbentur saat terlempar dari bus juga bisa diminimalisir.
Seharusnya penggunaan sabuk pengaman buat penumpang bus diwajibkan. Harus dilakukan sidak oleh petugas saat bus masuk ke terminal.
"Kalau masuk terminal, petugas mengingatkan. PO juga bisa menugaskan awak bus untuk memeriksa rutin, seperti pramugari di pesawat," kata Djoko.
Harapannya dengan adanya pengecekan tadi, penumpang tumbuh kesadarannya buat memakai sabuk pengaman. Akhirnya, korban fatal saat bus kecelakaan bisa diredam.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/03/132100815/masih-banyak-penumpang-bus-yang-sepelekan-sabuk-pengaman