Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Penyebab Tuas Persneling Mobil Bergetar

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat melakukan perjalanan jauh, pelancong mungkin menjumpai beberapa kendala-kendala unik di mobil yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

Satu contoh, tuas persneling bergetar. Situasi ini umumnya terjadi pada mobil berusia lima tahun ke atas, dan bisa dialami baik jenis matik ataupun manual.

Bagi pelancong yang tengah menjalani liburan ke luar kota dan cukup jauh dari bengkel, situasi ini tentu bisa menimbulkan kekhawatiran. Jadi apakah penyebab utama dari tuas persneling bergetar?

Noval Al-Hudah, Mekanik Senior Mitsubishi Prabu pendawa Motor menjelaskan, kondisi tersebut bisa terjadi karena dua faktor, antara shift selector rusak atau mounting transmisi kendor.

“Kalau sekedar oblak (bergetar biasa) biasanya cuma karena mounting kendor, seringnya begitu. Tapi kalau getarannya keras dan gigi sulit dioper, kemungkinan shift selector bermasalah,” ucapnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/12/2023).

Noval menjelaskan, kendala persneling getar bisa dianggap sebagai contoh kerusakan situasional, alias tidak bisa diprediksi dan bisa berbeda-beda tergantung pengguna.

Kendati demikian, kendala semacam ini ternyata tidaklah fatal dan bisa mengancam. Walau persneling bergetar cukup mengganggu, Noval mengatakan jika pengendara tidak perlu khawatir.

“Mounting transmisi itu bahannya dari karet keras, dia bisa getas kemakan usia. Ketika sudah getas dan posisinya goyang, getaran dari gear shaft (poros transmisi) bisa ngejalar sampai persneling,” ucapnya.

Karena terbuat dari bahan karet, satu-satunya langkah penanganan untuk kendala semacam ini adalah ganti dengan komponen baru, dan biayanya ternaya cukup mahal.

Noval menjelaskan, biaya ganti mounting transmisi berbeda-beda tergantung jenis mobil, namun untuk kisarannya adalah di rentang harga Rp 2 jutaan di bengkel resmi.

 

https://otomotif.kompas.com/read/2023/12/29/071200415/ini-penyebab-tuas-persneling-mobil-bergetar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke