Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Aman Melewati Tanjakan Curam Menurut Mekanik dan Pakar Berkendara

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat menjumpai tanjakan curam, ada risiko kecelakaan yang harus diperhatikan dan pengemudi mobil sebaiknya tidak sembarangan menerjang.

Untuk menghadapi tanjakan curam, ada beberapa trik berkendara penting yang harus dipahami. Jika diterapkan dengan benar, keselamatan akan jauh lebih terjamin dan komponen mobil jadi tidak mudah rusak.

Marcell Kurniawan, Training Director the Real Driving Center (RDC) menjelaskan, langkah pertama yang harus dilakukan pengemudi adalah meninjau area tanjakan.

Perhatikan perkiraan jarak dari tanjakan serta kontur jalannya, apakah kondisinya mulus dan sudah diaspal, atau masih berupa tanah berbatu.

“Beda medan jalan, beda juga cara berkendaranya. Yang paling aman jelas kalau jalan sudah diaspal. Kalau masih jalan berbatu, agak tricky,” ucapnya kepada Kompas.com, Minggu (24/12/2023).

Jika pengemudi menghadapi jalan beraspal dengan kontur cukup rata dan posisinya lurus tanpa kelokan, cara menanjaknya cukup dengan menggunakan gigi transmisi paling rendah.

“Kalau mobil matik pakai D1 atau D2, kalau mobil manual pakai gigi satu atau dua. Harus gigi rendah supaya torsinya dapet,” kata Marcell.

Sedangkan untuk jalan tanah terjal dan masih banyak batu, cara menanjaknya sedikit rumit dan membutuhkan teknik khusus bernama swerving.

Swerving berarti mobil dikendarai dengan cara zig-zag, supaya ban terhindar dari resiko selip dan bisa tergelincir. Transmisi yang digunakan tetap sama, yakni ukuran gigi terkecil.

“Pakai cara swerving bisa menambah grip di ban mobil. Pastinya berkendara pelan-pelan saja dan tidak buru-buru,” ucap Marcell.

Satu trik tambahan dibagikan oleh Juni Siswanto, Technical leader Auto2000 Ahmad Yani. Khusus pengguna mobil manual, sebaiknya memakai cara setengah kopling.

Artinya, usahakan kedua kaki selalu bersiaga di pedal kopling dan rem. Apabila gagal nanjak, kedua pedal bisa diinjak supaya mobil tidak tergelincir mundur.

“Ini (cara setengah kopling) perlu banyak latihan, tapi kalau sudah terbiasa pasti bermanfaat untuk perjalanan lainnya,” ucap Juni kepada Kompas.com, Selasa (25/12/2023).

Satu hal penting yang harus diperhatikan, cara berkendara setengah kopling sebaiknya hanya dilakukan di situasi penting saja, seperti tanjakan curam. Tujuannya adalah supaya kampas kopling tidak cepat habis.

 

https://otomotif.kompas.com/read/2023/12/27/124200915/cara-aman-melewati-tanjakan-curam-menurut-mekanik-dan-pakar-berkendara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke