Rekaman itu diunggah oleh akun Instagram bernama @kodil_027. Dalam tayangan itu, mulanya terlihat pesepak bola yang disapa Olisa terlihat memarkirkan mobilnya di samping korban. Setelah itu, Olisa keluar kendaraan lalu terlibat cekcok hingga menampar korban bernama Kevin dua kali.
Diketahui kejadian bermula saat mobil Kevin yang terparkir di depan rumahnya tertabrak kendaraan Olisa ketika hendak memarkirkan mobilnya untuk keperluan mencuci.
Setelah di cek oleh Kevin, kondisi mobilnya terlihat lecet. Kevin lantas menegur dengan maksud meminta pertanggungjawaban Olisa. Namun, pesepak bola itu justru marah hingga berujung menampar korban.
“Saya tegur tapi dia yang ngamuk dan mau narik saya dari dalam mobil, namun gagal. Kemudian dia makin emosi dan keluar sambil berkata ‘kamu enggak sopan ya’. Padahal saya ngomong baik-baik, tapi saya ditampar dua kali dengan sangat keras,” ucap Kevin, dikutip dari Kompas.com, Selasa (19/12/2023).
“Seharusnya dalam situasi apapun kita tidak boleh emosi dan main hakim sendiri. Karena kalau sampai cekcok dan terjadi pemukulan akan berkonsekuensi terhadap perbuatan melawan hukum,” ujar Budiyanto kepada Kompas.com belum lama ini.
Menurut Budiyanto, di negara hukum seperti Indonesia, perbuatan main hakim sendiri dengan cara merusak barang atau kendaraan, penganiayaan hingga pengeroyokan merupakan perbuatan tindak pidana dan tidak boleh terjadi karena dapat berkonsekuensi pada permasalahan hukum atau tindak pidana baru.
Tindakan perusakan, pengeroyokan dan penganiayaan termasuk ke dalam perbuatan melawan hukum yang dapat dijerat pidana hukum. Ketentuannya diatur dalam pasal 170 KUHP.
Pelaku main hakim sendiri yang melanggar pasal tersebut mendapat ancaman hukum sebagai berikut:
https://otomotif.kompas.com/read/2023/12/19/164200715/tabrak-mobil-di-parkiran-pesepak-bola-ngamuk-tak-terima-ditegur