Mercedes-Benz merupakan merek yang diproduksi oleh Daimler AG. Selama puluhan tahun merek ini sukses menjadi perusahaan otomotif di bidang pengembangan inovasi mobil, truk dan juga bus.
Sejarah Mercedes-Benz dapat ditelusuri dari dua perusahaan yang berbeda, yaitu Daimler Motoren Gesellschaft yang didirikan Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach pada 1882 di Cannstatt, Stuttgart. Serta Benz & Company Rheinische Gasmotoren-Fabriek (Benz & Cie) yang didirikan Karl Friedrich Benz pada 1883 di Mannheim, Jerman.
Kedua perusahaan ini merger usai kesulitan ekonomi yang dialami Jerman usai Perang Dunia 1 (1914-1918).
Daimler Motoren Gesellschaft dan Benz & Cie kemudian bergabung pada 1926 menjadi Daimler Benz AG, dan mobil-mobil produksinya menggunakan merek Mercedes-Benz.
Asal Mula Nama Mecerdes
Sejarah mencatat nama Mercedes lahir sebelum nama Mercedes-Benz dipakai. Nama Mercedes merupakan nama putri pengusaha asal Austria, Emil Jelinek, yang bermukim di Nice, Perancis.
Jelinek yang merupakan pengusaha kaya suka ikut balap mobil di zamannya. Saat itu dia mencari mobil yang bisa dipacu kencang karena ingin ikut balap mobil yang diadakan dari Paris ke Rouen berjarak 128 kilometer.
Dilansir dari buku, Sejarah Mobil & Kisah Kehadiran di Negeri Ini karya James Luhulima, balap mobil dari Paris ke Rouen sendiri pertama kali diselenggarakan oleh surat kabar Le Petit Journal pada 1894.
Untuk mengikuti lomba tersebut Jelinek pergi ke Cannstatt, Jerman untuk membeli mobil keluaran Daimler. Dia tertarik dengan mobil tersebut setelah melihat iklan yang dibuat Daimler pada 1896.
Namun karena kesibukannya dia, baru bisa pergi ke Cannstatt pada 1897 atau satu tahun setelah dia melihat iklan mobil tersebut pertama kali.
Tak tanggung-tanggung, dia bertemu langsung dengan punggawa Daimler yaitu Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach dan membeli mobil Daimler yang bisa menghasilkan tenaga 6 PK dan melaju hingga 38,4 kilometer.
Tahun berikutnya, pada 1898, Jellinek mengirimkan surat untuk memesan empat mobil lagi. Namun dia memberikan syarat bahwa mobil itu harus bisa dipacu hingga tembus kecepatan 40 Km per jam.
Daimler pun menyangupi permintaan Jellinek. Namun tak lama setelah keempat mobilnya datang, Jellinek kembali mengirim surat kepada Daimler minta posisi mesinnya diubah.
"Kecepatan 40 kilometer per jam dapat dicapai tanpa kesulitan, tapi saya tidak menyukai posisi (letak) mesinya. Mesin itu menggantikan peran kuda, karena itu, mesin seharusnya terletak di depan, bukan belakang," tulis Jellinek, dikutip dari buku, Senin (11/12/2023).
Jellinek mengatakan ingin memesan enam mobil lagi dari Daimler. Tapi syaratnya mesinnya mesti di depan dan pakai jantung 4-silinder.
Permintaan Jellinek mau tak mau membuat Wilhelm Maybach, yang mengurusi teknis di Daimler putar otak memenuhi permintaan konsumennya.
Jelinnek memang bukan konsumen biasa, dia menjual mobil-mobil yang dipesannya ke teman-temannya para orang kaya di Perancis. Dia dan kawan-kawannya suka touring atau balap mobil ke kawasan perbukitan Nice yang eksotik.
Kemudian singkatnya, berkat permintaan Jellinek, Daimler kemudian meluncurkan Daimler Phoenix yang mengusung mesin 4-silinder dengan tenaga maksimum 28 PK.
Pada 21 Maret 1899, Jellinek ikut balap mobil Tour de Nice mengendarai Daimler Phoenix. Dia menggunakan nama samaran Mercedes, nama putrinya. Tak cuma itu dia juga mengecat nama Mercedes di bodi mobil, sebagai jimat keberuntungan.
Jellinek benar, nama putri ketiganya yang lahir pada 16 September 1889 (saat itu kurang lebih baru 10 tahun) tersebut membawa keberuntungan. Jellinek menang di lomba tersebut.
Karier Jellinek terus menanjak dan pada 1900, dia masuk sebagai jajaran Dewan Direktur Daimler.
Masuknya Jellinek membuat perubahan misi yang besar di Daimler. Jellinek meminta Maybach untuk mendesain mobil yang benar-benar baru. Sebab menurutnya meski Phoenix cukup kencang tapi titik gravitasinya tinggi membuat mobil mudah oleng dan terbalik.
Hasilnya, Daimler membuat mobil baru dan lahir mobil yang lebih rendah dengan wheelbase lebih panjang. Bobot dikurangi sehingga kecepatan mobil bisa lebih tinggi karena mesin mengusung bobot ringan.
Melihat hasil mobil baru tersebut, Jellinek langsung membeli 36 unit untuk dijual lagi. Saat itu pesanannya senilai 550.000 mark Jerman, angka yang fantastis kala itu.
Namun insting pengusaha Jellinek tidak berhenti, dia mengajukan dua syarat kepada Daimler. Pertama, dia jadi angen tunggal Daimler di Austria, Hongaria, Perancis, dan Amerika Serikat. Kedua, mobil yang dipesan dan dijualnya pakai nama Mercedes.
Ternyata nama Mercedes sangat menjual hingga pada 1902 Daimler memutuskan untuk tidak lagi menggunakan nama Daimler di mobil produksinya tapi ganti jadi Mercedes.
Kemudian seperti diketahui, usai Perang Dunia 1, Daimler dan Benz & Cie bergabung sehingga mobil-mobil produksinya menggunakan nama Mercedes-Benz.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/12/11/090200115/sejarah-asal-mula-nama-mercedes-benz