JAKARTA, KOMPAS.com - Berbicara soal keselamatan berkendara sepeda motor, penggunaan helm dengan tepat dan sesuai jadi bahasan utama.
Pengendara motor wajib menerapkan sikap disiplin, dan selalu menggunakan helm sebelum mulai berkendara. Sekalipun jarak tempuh tidak terlalu jauh, kebiasaan ini wajib dilakukan.
Alasannya sudah sangat jelas, helm bisa meminimalisir fatalitas alias kemungkinan cedera serius bila terjadi kecelakaan.
Namun ada dua jenis helm yang umumnya tersedia di pasaran, yakni full face dengan model tertutup dan open face alias model terbuka. Jika harus membandingkan keduanya, model mana yang lebih aman?
Untuk diketahui, jenis helm yang paling umum digunakan banyak pengendara adalah open face. Pasalnya, harganya jauh lebih murah jika dibandingkan full face.
Agus Sani, Head of Safety Riding AHM Wahana menjelaskan, di atas kertas, helm full face tentu jauh lebih unggul dibanding helm open face. Alasannya, titik perlindungannya jauh lebih luas, dan menjangkau area leher serta dagu.
“Kalau harus dibandingkan, jelas helm full face itu lebih bagus, lebih kuat juga. Cuma bukan berarti helm open face jelek ya,” ucapnya kepada Kompas.com, Rabu (6/12/2023).
Menurut Agus, jenis helm bukanlah poin utama yang harus dipertimbangkan pengendara. Ada poin lainnya, yakni fitting alias kecocokan dan kesesuaian dengan ukuran kepala.
Helm terbaik adalah helm dengan fitting pas, bisa melindungi semua bagian kepala dan menempel sempurna, tidak kekecilan atau kebesaran.
“Kalau fittingnya sudah pas, helm bisa berfungsi dengan baik. Semisal (pengendara motor) jatuh dan kepalanya kebentur, helm bisa melindungi sepenuhnya,” kata dia.
Agus menyarankan semua pengendara untuk tidak memilih helm berdasarkan modelnya saja, namun tetap mengutamakan fitting yang sesuai, pas, dan tidak kendor.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/12/07/071200715/helm-model-apa-yang-lebih-aman-full-face-atau-open-face-