JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengguna mobil mungkin memahami istilah inreyen, alias proses mengkondisikan mesin baru supaya adaptasinya cepat.
Proses ini juga terbilang mudah, inreyen cuma mengharuskan pengendara mobil untuk mengemudi dengan halus dan tidak terlalu menggeber mesin selama sekitar 1.000 kilometer.
Sebagian pengguna menilai, proses inreyen yang dilakukan dengan benar bisa membuat mesin kuat, lebih nyaman digunakan, serta memperpanjang usia mobil.
Proses inreyen memang sempat populer bahkan dianjurkan pabrikan pada era 2000-an awal. Memasuki periode saat ini, apakah langkah semacam ini masih dibutuhkan?
Noval Al-Hudah, Teknisi Mitsubishi Prabu Pendawa Motor menjelaskan, mobil-mobil terbaru sudah tidak lagi membutuhkan inreyen. Alasannya, komponen mesin sudah semakin canggih, dan sudah mengusung teknologi injeksi.
“Kalau mobil masih mesin karburator dan belum injeksi memang sebaiknya inreyen, dulu malah dianjurkan sama pabrik. Kalau sekarang enggak perlu,” ucap Noval kepada Kompas.com, Senin (4/12/2023).
Menurutnya, pengguna mobil lansiran terbaru sudah tidak perlu khawatir soal proses-proses khusus semacam ini. Teknologi semakin canggih, jadi beberapa kerepotan sudah bisa ditinggalkan.
“Kalau baru beli mobil, dikendarai seperti biasa saja. Enggak perlu yang pelan-pelan banget, tapi juga jangan digeber. Nyetir biasa saja,” ucap dia.
Jika pengguna ingin melakukan perawatan ekstra untuk menjaga kualitas mobil baru, Noval menganjurkan supaya tidak pernah melewatkan waktu servis rutin, khususnya di 1.000 kilometer pertama.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/12/06/071200715/benarkah-mobil-baru-masih-wajib-inreyen-