KLATEN, KOMPAS.com - Mobil penggerak roda depan (FWD) banyak dijumpai pada mobil keluaran terbaru. Seperti Toyota yang meninggalkan sistem penggerak roda belakang (RWD) pada Avanza terbaru dan beralih menjadi FWD.
Belum lagi mobil-mobil keluaran terbaru seperti Mitsubishi Xpander, Nissan Magnite, Daihatsu Rocky, Toyota Raize, dan Honda Civic Type R mengandalkan sistem FWD.
Rupanya peralihan tersebut bukan tanpa dasar, sistem FWD menjadi pilihan karena memiliki banyak keunggulan.
Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, alasan banyak mobil yang dikonversi, dari penggerak roda belakang ke depan, untuk mengejar CO2 tax.
"Semakin besar mesin, maka CO yang dihasilkan semakin besar. Sehingga, pajaknya semakin mahal," ujar Didi, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
"Maka dari itu mobil sebisa mungkin dibuat ringan, salah satunya dengan menerapkan penggerak roda depan, untuk sasis monocoque kan juga bisa, tidak perlu ladder frame yang berat," ucap Didi.
Menurutnya sistem RWD mengharuskan mobil menggunakan ladder frame karena membutuhkan ruang gerak perangkat penggerak lebih luas.
Sedangkan rangka monocoque jauh lebih ringan, namun desainnya tidak bisa menerapkan sistem RWD karena lantainya datar.
Didi menambahkan, belum lagi ditambah komponen lain, seperti diferensial dan propeller shaft. Sehingga, dibutuhkan mesin yang besar untuk bisa menggerakkan rangka dan bodi tersebut.
"Mesin yang kapasitasnya besar, CO yang dihasilkan juga besar. Maka dibuat ringkas, bodinya tidak berat, mesinnya tidak mengeluarkan banyak CO, sehingga harga mobilnya juga tidak terlalu mahal," ujarnya.
Jadi, atas dasar kerugian tersebut sistem FWD banyak dipakai pada mobil-mobil keluaran terbaru. Alasannya demi mengurangi emisi gas buang, efisiensi dan membuat harga mobil lebih terjangkau.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/11/28/141200515/alasan-kenapa-banyak-mobil-baru-beralih-pakai-sistem-fwd