Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bos Repsol Honda Dipojokkan, Marc Marquez Bela Puig

Tak ayal semua jari menunjuk kepada Manager Repsol Honda, Alberto Puig atas terpuruknya prestasi tim yang paling banyak mencetak kemenangan dan juara dunia tersebut di kancah MotoGP.

Marquez, pebalap terbaik Honda dengan jumlah enam gelar Juara Dunia MotoGP membela Puig dan mengatakan miris melihat jika Puig harus menanggung semua kesalahan Honda.

"Saya mengenal Alberto, dan saya merasa kasihan dengan semua kritik yang dilayangkan pada dirinya. Dia adalah orang yang jujur, dan kadang orang jujur tidak punya banyak teman," ujar Marquez dilansir dari GPOne, Rabu (22/11/2023).

"Alberto merupakan salah satu orang yang saat punya ide, dia akan bicara padamu tanpa ada masalah, dan itu mengapa saya mempertimbangkan dia sebagai figur fundamental di Honda, karena dia terbuka pada diskusi," katanya.

Sebagai figur penting di Honda, Marquez mengatakan bahwa Puig punya ide yang bagus untuk kemajuan Honda.

"Saya rasa Alberto adalah sosok fundamental bagi proyek Honda, dan sering kali manajer tim tidak bisa memutuskan segalanya dan sebanyak yang Anda inginkan untuk melakukan hal-hal tertentu, ada grup, ada staf yang mereka putuskan bersama, tapi bagi saya, Alberto punya ide bagus untuk masa depan Honda," katanya.

Marquez mengatakan, jangan sampai Puig keluar dari situasi ini dengan cara yang tidak baik. Sebab segala yang dilakukan Puig pada dasarnya untuk kepentingan Honda.

Marquez memang tidak menyebut secara rinci, namun mengesankan managemen Honda ingin menggantinya.

"Saya pikir akan menjadi kesalahan baginya untuk keluar dari situasi ini dengan cara yang negatif, karena dia selalu sangat jelas dan mempunyai proyek dalam pikirannya, di mana beberapa hal telah dilakukan dan yang lainnya belum," katanya.

"Tapi aku selalu menyukai idenya. Dia pasti punya beberapa ide bagus dan jika mereka menyuruhnya pergi, saya pikir itu akan menjadi sebuah kesalahan," kata Marquez.

Dalam wawancara sebelumnya, Puig mengakui prestasi Honda baik tim pabrikan maupun tim satelit di MotoGP jeblok sejak Marquez mengalami cedera di GP Jerez, Spanyol pada 2020.

Walau merupakan rahasia umum, sebelumnya Honda tidak pernah gamblang menyebut merosotnya prestasi Honda karena kehilangan sosok Marquez. Namun, salah satunya karena arah pengembangan motor yang kurang tepat.

“Saya pikir, jika Anda melihat kembali pada tahun 2020, kami mengalami Covid dan Marc cedera dan sejak saat itu yang kami alami hanya penurunan," ujar manager tim Repsol Honda tersebut dilansir dari Crash.

Saat Marquez cedera Honda tidak punya senjata andalan. Sedangkan dia merupakan salah satu kunci pengembangan motor RC213V. Adapun di saat sama para pabrikan Eropa seperti Ducati, KTM, dan Aprilia gencar berinovasi.

Kemudian, di sisi lain para teknisi dan insinyur Honda yang mengembangkan motor terkendala masalah geografis.

Pada musim 2020 yaitu pada saat pandemi sedang tinggi-tingginya Jepang melakukan isolasi sampai membatalkan jadi tuan rumah MotoGP.

Isolasi tersebut membuat para teknisi dan insinyur Honda tidak bisa kembali ke Jepang untuk melakukan pengembangan motor. Kemudian pada saat itu balapan hanya fokus di Eropa.

“Situasi Marc benar-benar rumit dari sudut pandang pebalap dengan cederanya, tetapi juga dari sudut pandang perusahaan, tidak mudah bagi teknisi kami untuk melakukan perjalanan kembali ke Jepang, jadi mereka harus tinggal di Eropa,” kata Puig.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/11/22/152100315/bos-repsol-honda-dipojokkan-marc-marquez-bela-puig

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke