TANGERANG, KOMPAS.com - Penjualan mobil bekas di bursa dan sentra otomotif dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti momen-momen besar jelang liburan, ketersediaan model, dan inflasi nilai mata uang.
Akan tetapi, ada satu faktor unik lain yang juga memengaruhi tren pembelian. Menurut pedagang, minat beli mobil bekas juga bisa melonjak akibat tren atau ‘isu gorengan’.
Isu gorengan sendiri adalah istilah umum di kalangan pedagang, merujuk pada mobil-mobil bekas tertentu yang mendapatkan nilai valuasi berlebihan dalam waktu singkat. Situasi ini bahkan bisa mengakibatkan panic buying di kalangan konsumen.
Michael Mandala, Penanggung Jawab Sentra Mobil Bekas Mandala Mobilindo Gading Serpong mengatakan, isu gorengan bisa dibagi menjadi dua, yakni spontan atau kondisional.
Kondisional berarti mobil-mobil tertentu hanya mengalami lonjakan popularitas dalam waktu singkat saja. Contohnya, jenis MPV pasti populer menjelang Lebaran Idul Fitri.
“Kalau yang semacam ini bisa diprediksi, kita (pedagang) jadi bisa nyetok dulu. Pokoknya dekat liburan, ya banyakin MPV,” ujarnya saat dijumpai Kompas.com di Tangerang, Selasa (21/11/2023).
Menurutnya, yang tidak bisa diprediksi adalah jenis spontan, di mana mobil-mobil tertentu mendadak populer di kalangan konsumen. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh momen atau kejadian viral.
Walaupun sudah lebih dari 20 tahun bergelut di sektor perdagangan mobil bekas, Michael mengaku tidak mampu menebak ke mana arah minat konsumen, dan apa jenis mobil yang viral selanjutnya.
“Polanya random sekali. Kemarin Rush Konde, sekarang Reborn diesel, besoknya tau-tau Yaris Bakpao,” kata dia sembari bercanda.
Ada beberapa pedagang yang sempat coba mempelajari pola isu gorengan ini, seperti Fathur Robbani, Penanggung Jawab Diler Mobil Bekas Aldebaraan Mobilindo BSD. Apesnya, dia mengaku sempat beberapa kali gagal.
Fathur mengaku pernah optimistis dengan penjualan mobil Amerika bekas, jadi pada akhir tahun 2022 dirinya menyetok cukup banyak Ford dan Chevrolet.
“Apes itu, gampang masukin (nyetok) tapi ngejualnya sulit. Sekarang aja masih ada beberapa, sisa-sisa kemarin,” kata dia.
Untuk ke depannya, Fathur mengaku akan bermain aman saja, dan hanya menyetok berdasarkan permintaan pasar. Jika ada isu gorengan viral, dia berkata tidak akan ambil pusing.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/11/22/151200615/pedagang-sebut-penjualan-mobil-bekas-terpengaruh-isu-gorengan-