JAKARTA, KOMPAS.com - Diakui atau tidak pelat nomor keluaran resmi Kepolisian kurang rapih. Kualitas cat seadanya dan sering kali cat tidak presisi sehingga tak sedikit yang mereparasi ke tukang pelat nomor.
Puryono, pemilik Hidayah Motor, toko pembuat pelat nomor kendaraan di bursa otomotif Blok M, Jakarta Selatan mengatakan, cukup banyak orang yang mereparasi pelat nomor asli agar lebih rapih.
"Jadi pelatnya dicat ulang tiga kali kemudian hurufnya pakai stiker bukan dicat," kata Puryono kepada Kompas.com yang ditemui belum lama ini di Jakarta.
"Catnya tiga lapis biar awet. Dicat tipis, kering kemudian timpa cat lagi, cat tipis lagi kering timpa lagi. Hurufnya pakai stiker biar lebih rapih kalau cat bakal blepetan," katanya.
Puryono mengatakan, tak cuma lebih rapih bagian huruf pakai stiker karena lebih awet. Stiker tidak akan mengelupas kecuali terkena benda tajam.
"Awet sama seperti stiker mobil kena hujan dan panas tidak akan ngeletek kecuali kena benda tajam. Terkena kuku atau silet akan terkopek," katanya.
Puryono mengatakan, biaya reparasi pelat nomor asli lebih murah ketimbang bikin baru.
"Harga relatif, untuk sipil (mobil) biasa yaitu Rp 350.000 dan untuk motor Rp 200.000. Kalau reparasi untuk mobil Rp 100.000 dan motor Rp 80.000," ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/11/22/132100815/alasan-orang-reparasi-pelat-nomor-karena-pelat-dari-polisi-tidak-rapi