JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin) menyatakan, program bantuan pembelian atau insentif kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) telah mampu menumbuhkan industri electric vehicle (EV) di pasar nasional.
Dikatakan oleh Direktur Industri Logam Kemenperin Liliek Widodo, pada kuartal II/2023 tercatat bahwa penjualan KBLBB atau Battery Electric Vehicle (BEV) sudah mencapai 4.628 unit. Jumlah ini naik 176 persen dibanding kuartal sebelumnya.
"Begitu pula penjualan kuartal 3 sebesar 4,257 unit meningkat sebesar 154 persen jika dibandingkan dengan kuartal pertama sebelum insentif," kata dia saat membacakan pemaparan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Sementara untuk roda dua dengan nilai subsidi Rp 7 juta, telah disalurkan sebesar 12.350 unit.
Penjualan tersebut meningkat sebesar 9.900 unit atau 41,3 persen sejak berlaku Permenperin No.21/2023 tentang Perubahan Persyaratan pada program tadi.
Kemenperin mencatat bahwa saat ini perusahaan kendaraan listrik yang ada di Indonesia berjumlah lima perusahaan untuk bus listrik berkapasitas 2.480 unit per tahun.
Untuk mobil listrik ada empat dengan berkapasitas 37 ribu unit per tahun, dan sebanyak 53 perusahaan motor listrik roda dua dan tiga berkapasitas 1.451 juta unit per tahun.
"Kami berupaya mendorong dan meningkatkan pemakaian kendaraan listrik berbasis baterai di dalam negeri. Investasi untuk KBLBB juga terus dipercepat sehingga akan tumbuh industri EV dalam negeri yang memanfaatkan sumber daya alam nikel besar dengan berbagai produk mineral lainnya," kata Liliek.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/11/22/125117415/insentif-kendaraan-listrik-mampu-tumbuhkan-penjualan-ev-nasional