JAKARTA, KOMPAS.com - PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menyebut bahwa pihaknya cukup serius untuk memasuki industri kendaran bermotor listrik, khususnya pada segmen niaga ataupun truk.
Pasalnya dengan penggunaan kendaraan listrik, dapat membantu pemerintah untuk mengurangi produksi emisi CO2 yang dihasilkan transportasi. Hanya saja pada saat ini, perseroan masih ingin fokus terhadap regulasi yang sudah berlaku dulu.
Dikatakan Deputy General Manager Business Strategy Division IAMI Rian Erlangga, regulasi dimaksud ialah penerapan Euro IV pada kendaraan niaga. Sehingga secara bertahap gas emisi rumah kaca (ERK) bisa dikurangi.
"Saat ini kita masih konsentrasi dengan regulasi dari pemerintah, sambil kita tetap meneliti dan mempersiapkan diri untuk kendaraan niaga listrik dan teknologi lainnya," katanya di Menara Astra, Jumat (17/11/2023).
Terlebih, menurut Rian, implementasi segmen komersial atau truk listrik berbasis baterai lebih kompleks dari segi operasi hingga segmen pasar, jika dibandingkan dengan kendaraan berpenumpang.
Jadi, aspek yang menjadi pertimbangan perusahaan tidak hanya soal ketersediaan fasilitas pendukung seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) saja.
"Segmen komersial ini lebih kompelks dibanding passanger secara kompleks mulai dari segmen sampai pasar. Jadi kita akan lihat itu dengan lebih hati-hati. Tentunya kita akan terus memantau," ucap Rian.
"Saat ini kita masih konsentrasi tehadap regulasi pemerintah yaitu Euro 4 sambil kita mempersiapkan diri menuju kendaraan listrik," lanjutnya.
Dirinya menambahkan, keseriusan IAMI untuk menyambut era elektrifikasi di Tanah Air sebenarnya terbukti dari beberapa upaya yang sudah dilakukan seperti membawa kendaraan dimaksud dalam ajang pameran otomotif.
"Di GIIAS kita sempat pajang kendaraan listrik. Jadi nanti kita tunggu tanggal mainnya, sambil kita tetap mempersiapkan diri untuk kendaraan listrik atau teknologi lainnya," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Isuzu Global berencana meluncurkan kendaraan niaga listriknya berupa pick-up elektrik di Thailand pada awal 2025.
Kendaraan niaga itu akan berdasarkan model D-Max dari produksi Thailand untuk diluncurkan pada 2025 di Norwegia seiring adanya pengetatan untuk regulasi emisi.
Langkah perusahaan yang menunggu hingga tahun 2025 untuk meluncurkan kendaraan listrik lantaran menunggu infrastruktur seperti pusat pengisian daya lebih besar.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/11/19/164100515/isuzu-masih-belum-yakin-bawa-truk-listrik-ke-indonesia