JAKARTA, KOMPAS.com - Bus tingkat atau bus double decker saat ini menjadi tren model bus di Indonesia. Bahkan, beberapa perusahaan otobus (PO) seakan berlomba meluncurkan unit baru dengan model bus tingkat.
Namun tidak sedikit pula PO bus gaek yang justru tetap mempertahankan ciri khas memakai bodi bus single dek, salah satunya Primajasa. PO yang punya markas pusat di Cililitan, Jakarta Timur tersebut hingga saat ini belum menggunakan layanan bus double decker.
Al Malik Masahiko Otsuka Mahpud – Direktur operasional lapangan PO Primajasa mengatakan, masih banyak hal yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan dalam menyediakan layanan bus tingkat.
"Mungkin saja untuk diperuntukan saat musim puncak atau peak season. Tapi operasi lapangan ini bukan hanya memikirkan hari-hari rame saja seperti hari Natal atau Idul Adha atau Idul Fitri," kata Malik pada siaran langsung di Instagram @primajasagroup_id.
Malik menyebutkan, pihaknya selalu memikirkan bagimana semua bus milik PO Primajasa baik hari peak season atau low season itu memilki produktifitas efisiensi yang sama.
Maka dari itu tidak mungkin perusahaan akan melakukan investasi sekian puluh miliar atau sekian puluh bus hanya untuk peak season saja.
" Saat peak season itu dalam satu tahun hanya dipakai tiga sampai empat kali saja. Kemudian dari pemakaian tiga sampai empat ini kalau dikali tujuh hanya 35 hari saja bus dipakai. Sementara itu dalam satu tahun itu ada 365 hari. Mungkin itu yang dipertimbangkan," kata Malik.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/11/18/124200215/alasan-po-primajasa-tidak-pakai-bus-tingkat