KLATEN, KOMPAS.com - Banyak jenis oli mesin yang beredar di pasaran, konsumen bisa memilih berdasarkan kebutuhan dengan memperhatikan spesifikasi dan kualitasnya.
Namun perlu diingat, jangan tergiur dengan harga oli mesin yang lebih murah daripada biasanya, karena bisa jadi itu adalah oli palsu.
Untuk mengantisipasi peredaran oli palsu, sebaiknya konsumen membeli di toko resmi atau diler mobil.
Kepala Bengkel Nasmoco Bantul Nyoman mengatakan, oli palsu memiliki kualitas yang tidak bisa dipertanggungjawabkan sehingga tidak disarankan untuk digunakan pada mobil.
“Kualitas oli palsu jelas tidak terjamin, sehingga tidak disarankan untuk digunakan pada mobil, padahal oli mesin memiliki peran yang sangat vital dalam menjaga keawetan mesin dan performa mesin,” ucap Nyoman kepada Kompas.com, belum lama ini.
Menurut dia, oli mesin palsu bisa membuat peran pelumas menjadi kurang optimal karena kualitasnya jelas berbeda.
“Mulai dari kekentalannya, seharusnya oli asli memiliki kekentalan yang sesuai dengan standarnya, berhubung oli palsu tidak terjamin, maka bisa saja kekentalannya tidak sama sehingga bisa membuat perlindungan kepada mesin tidak optimal,” ucap Nyoman.
Nyoman mengatakan, kekentalan oli seharusnya sesuai dengan kebutuhan agar performa dan keawetan mesin terjaga.
Bisa saja oli palsu membuat performa mesin kurang optimal, seperti tarikan mesin menjadi lemot, suaranya lebih kasar, atau bisa saja membuat mesin cepat panas, mengingat fungsi oli mesin sangat krusial.
Dia mengatakan, kualitas oli palsu memang cukup mengkhawatirkan karena tidak bisa menjamin apakah oli tersebut melindungi mesin dengan baik atau tidak.
“Semenatara oli asli bakal melindungi mesin dengan begitu mesin menjadi awet, bunyi mesin tetap halus, tapi bila pakai oli palsu maka hal itu tidak bisa didapatkan, sehingga mungkin saja bisa membuat mesin cepat aus, mengingat komponen mesin banyak yang bersinggungan,” ucap Nyoman.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/11/17/163100515/jangan-tergiur-harga-murah-ini-dampak-mobil-gunakan-oli-palsu