Biaya Kepemilikan Honda CRF250 Rally, Per Hari Cuma Rp 20.000-an

JAKARTA, KOMPAS.com - Honda CRF250 Rally merupakan salah satu pilihan motor di kelas petualang ringkas, mesin 250cc. Secara tampilan, motornya mengingatkan dengan motor balap reli dakar yang tangguh.

Secara spesifikasi pun CRF250 Rally mumpuni buat dibawa terabasan atau bertualang di medan jalan yang jelek. Walau ada sedikit kekurangan kalau dibawa jalan jauh di permukaan yang rata, suspensinya terlalu empuk.

Pada kesempatan ini, redaksi akan menghitung berapa biaya kepemilikan dari Honda CRF250 Rally. Kami menghitung biaya perawatan atau servis, pajak tahunan, dan total uang buat isi bensin.

Untuk perawatan, satu tahun pertama ketika beli baru, Honda memberikan voucher gratis jasa servis. Satu bulan atau 1.000 Km dapat gratis oli, servis kedua di 6.000 Km atau enam bulan gratis, cuma bayar oli saja.

Begitu juga servis yang setahun atau 12.000 Km cuma bayar oli saja, gratis servis. Kapasitas oli CRF250L adalah 1,6 liter, harga pelumas ini di diler Honda Rp 136.000.

Sedangkan di tahun kedua, sudah tidak dapat gratis servis dan oli. Sekali servis biasanya berbeda-beda harganya di diler, kami mendapat paket servis Rp 238.000, belum termasuk oli.

Servis tersebut bisa dilakukan setiap 2.000 Km. Kalau setahun dipakai sejauh 12.000 Km, maka ada enam kali servis, total biayanya jadi Rp 2.244.000.

Kemudian untuk pajak tahunan, CRF250 Rally cukup tinggi. PKB atau Pajak Kendaraan Bermotor sebesar Rp 1.004.000, ditambah SWDKLLJ sebesar Rp 35.000, totalnya jadi Rp 1.039.000.

Terakhir adalah biaya buat isi bensin dalam setahun, anggapannya setahun motor dipakai sejauh 12.000 Km. Berdasarkan pengetesan kami, CRF250 Rally mencatat konsumsi BBM 41,69 Km per liter dengan metode full to full.

Maka, sampai 12.000 Km membutuhkan BBM sebanyak 288 liter. Jumlah bensin tersebut dikali dengan harga Pertamax yaitu Rp 14.000, jadi jumlahnya Rp 4.032.000.

Jadi, biaya kepemilikan CRF250 Rally di tahun pertama adalah Rp 272.000 (oli) ditambah Rp 1.039.000 (pajak) dan ditambah Rp 4.032.000 (bensin), totalnya Rp 5.343.000.

Sedangkan kalau di tahun kedua, saat sudah tidak gratis servis, biayanya jadi Rp 7.315.000. Maka per bulannya jadi Rp 609.000-an dan per harinya Rp 20.000-an.