JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus mobil terbakar kembali terjadi, kali ini di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jalur Lingkar Sukabumi, Jawa Barat.
Dalam video TikTok yang diunggah oleh akun bernama @mlbbsaber.skj, Rabu (1/11/2023), mulanya terlihat sopir angkot hendak mengisi bahan bakar di jalur Lingkar Sukabumi.
Tak berselang lama, muncul ledakan dari kabin. Sopir yang berada di dalam mobil langsung bergegas keluar.
Sejumlah petugas SPBU pun terlihat panik dan langsung menjauh dari kendaraan, hingga akhirnya api membesar dan melahap angkot berkelir biru tersebut.
Belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya kebakaran itu, namun berdasarkan narasi dari unggahan akun TikTok tersebut, sopir diduga menggunakan ponsel hingga menaruh BB< di jeriken sehingga memicu terjadinya kebakaran.
Berkaca dari kejadian tersebut, ada baiknya pemilik kendaraan memahami cara yang tepat saat menghadapi mobil terbakar agar tidak menimbulkan kobaran api yang lebih besar.
Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan menyarankan, pada pemilik kendaraan untuk tetap tenang jika tiba-tiba mobil terbakar.
Kalau masih sempat, selamatkan barang-barang berharga yang ada dalam mobil. Tetapi kalau api sudah cukup besar, prioritaskan keselamatan diri dan menjauh dari kobaran api menjadi langkah yang paling bijak.
Marcell melanjutkan, usahakan untuk memadamkan api menggunakan APAR karena lebih efektif memadamkan mobil yang terbakar, ketimbang menyiram api dengan air atau pasir.
“Menggunakan APAR pun ada caranya, kalau bisa kap mesin depan jangan dibuka, cukup buka kunci kap mesin dari dalam kabin. Karena kalau kap mesin terbuka secara penuh, akan mensuplai oksigen lebih banyak, sehingga api bisa tambah besar. Jadi kita menyemprot APAR lewat sela-sela saja,” ucap Marcell, belum lama ini kepada Kompas.com.
Sementara itu, Kasektor Pemadam Kebakaran (Damkar) Sudin Penanggulangan dan Penyelamatan Jakarta Pusat Unggul Wibowo mengatakan, meskipun pada bantuan pertama telah menggunakan APAR, namun harus tetap menggunakan air saat memadamkan api pada mobil yang terbakar.
“Memadamkan api menggunakan air itu caranya di sabet atau di pecut pada mobil yang terbakar. Kalau air yang disiram itu hanya statis saja berbahaya,” ucap Unggul.
Unggul melanjutkan, bila sumber kebakaran pada mobil kebanyakan kasusnya disebabkan karena korsleting listrik. Sementara itu air adalah penghantar listrik yang dapat membuat siapa saja tersengat.
Maka dari itu, memadamkan api menggunakan air dengan cara di sabet pada sumber kebakaran akan membuat aliran listrik terputus. Ini akan mencegah orang yang memadamkan api tersengat arus listrik.
“Memadamkan api menggunakan air dengan cara ini akan melindungi petugas kami atau orang lain yang memadamkan kebakaran pada mobil. Dengan begitu tidak akan tersetrum karena aliran listrik yang ada di air,” kata Unggul.
Namun, untuk mencegah kebakaran pada mobil semakin besar, Unggul menyarankan agar setiap pemilik mobil wajib memiliki APAR di dalam kendaraannya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/11/02/154100815/video-angkot-terbakar-di-spbu-begini-cara-tepat-memadamkan-api