JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang akhir 2023, pasar kendaraan bermotor di kawasan Asia Tenggara alias ASEAN, menunjukkan tren negatif.
Berdasarkan data ASEAN Automotive Federation, kondisi tersebut berlangsung selama dua bulan berturut yakni, Agustus dan September 2023, dengan total perlambatan paling besar mencapai -15,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sekjen Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan, ada beberapa faktor yang diindikasi jadi penyebabnya, mulai melemahnya daya beli di global dan wacana The Federal Reserve (The Fed) untuk menaikkan suku bunga.
"Ini tidak biasa (khususnya di Indonesia). Saat ini kita sedang cari tahu. Tetapi salah satunya, kuat dugaan kami disebabkan kondisi global karena AS infasinya naik," kata Kukuh dihubungi Kompas.com belum lama ini.
Diketahui, Berdasarkan data Biro Statistik Amerika Serikat (AS), saat ini AS sedang mengalami inflasi sebesar 3,2 persen sejak Juli 2023.
Kondisi itu disebabkan kenaikan harga sewa rumah yang tinggi. Sedangkan, biaya barang seperti kendaraan dan furnitur malah turun.
Dampaknya, membuat nilai rupiah terhadap Dollar AS melemah hingga mencapai Rp 15.866 per 1 Dollar AS.
Lebih lanjut, pada data ASEAN tercatat bahwa penurunan penjualan mobil di kawasan jelang akhir tahun awalnya terjadi pada Agustus 2023 yakni -4,3 persen atau dari 297.493 unit menjadi 284.780 unit.
Satu bulan setelahnya, alih-alih terjadi perbaikan, pasar malah kembali terpuruk hingga anjlok 10,9 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) menjadi 277.493 unit. Tapi, penurunan paling dalam masih belum sebesar di April 2023 lalu di level -19,4 persen.
Kondisi serupa terjadi di sisi produksi mobil, yang mana sepanjang Agustus 2023 lalu aktivitas manufaktur turun 9,3 persen, dan semakin lambat di September 2023 yang mencapai -12,4 persen, tersisa 369.251 unit dari 421.610 unit.
Meski demikian, secara kumulatif produksi mobil di ASEAN masih naik tipis 1,4 persen yoy jadi 3.222.652 unit.
Adapun pada penjualan kendaraan roda dua, terpantau mengalami nasib serupa. Bahkan total penurunannya sedikit lebih besar yakni -7,4 persen pada Agustus 2023 dan -11,3 persen untuk periode September 2023.
Lebih rinci, penurunan paling dalam dialami oleh Malaysia hingga nyaris dua kali lipat dari pencapaian tahun lalu.
Kemudian diikuti Vietnam, Filipina, dan Thailand. Kini, secara kumulatif penjualan motor di ASEAN sudah mencapai 9.638.703 unit.
Sementara itu, untuk produksi sepeda motor pada kuartal IV/2023, juga mengalami kodisi yang sama. Bedanya, perlambatan cukup konsisten yakni di level 15 persen selama Agustus-September 2023 dengan volume 1 juta unit per bulan.
Sehingga, sepanjang Januari-September 2023 total motor yang sudah diproduksi di ASEAN mencapai 10.136.499 unit, naik 10,4 persen dari tahun sebelumnya sebesar 9.182.781 unit.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/31/072200815/jelang-akhir-tahun-pasar-otomotif-di-asean-melambat