JAKARTA, KOMPAS.com - Memanaskan mesin mobil sebelum berkendara sudah jadi ritual umum yang dilakukan banyak pemilik mobil, termasuk pengguan transmisi matik.
Hal ini karena adanya anggapan memanaskan mobil membuat komponen mesin jadi lebih optimal.
Namun dengan perkembangan teknologi yang makin modern saat ini, apakah masih perlu melakukannya, terutama untuk mobil transmisi matik?
Menjawah hal tersebut, Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan, tak perlu memanaskan mesin mobil jika kendaraan masih rutin dipakai.
“Kalau mobil digunakan tiap hari tidak perlu dipanaskan, usai starter langsung bisa dijalankan. Panaskan mesin apabila mobil tidak digunakan dalam jangka waktu lama. Dipanaskan kira-kira seminggu sekali sudah cukup,” jelas Didi kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Didi mengatakan, untuk posisi transmisi mobil matik yang benar adalah di P, karena tidak akan menghalangi proses pelumasan.
Mengatur tuas transmisi pada posisi P, juga bertujuan agar mobil tidak mudah bergerak karena adanya cengkraman mesin ke transmisi.
Beda halnya jika pada posisi N, kendaraan bisa bergerak jika pemiliknya lupa menarik tuas rem tangan.
Selain itu, Didi mengatakan, ketika memanaskan mesin mobil matik, tidak perlu sambil memainkan pedal gas.
“Memanaskan mesin mobil biarkan idle saja karena untuk efisiensi bahan bakar dan gas buang,” jelasnya.
Karena pada dasarnya, tujuan memanaskan mesin mobil matik adalah untuk mengisi kembali daya pada aki yang terkuras karena pemakaian komponen elektronik seperti alarm.
Sehingga jika sambil memainkan pedal gas akan mempengaruhi proses pemanasan mesin dan membuang-buang bahan bakar.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/30/080200815/perlukah-memanaskan-mesin-mobil-matik-setiap-hari-