Dampak Buruk Acuhkan Mesin Mobil yang Ngelitik

SLEMAN, KOMPAS.com - Fenoman ngelitik atau knocking, merupakan suara yang timbul dan dapat terdengar dari dalam kabin akibat pembakaran tidak sempurna.

Ngelitik bisa timbul saat mobil sedang akselerasi, melaju konstant, menanjak, atau saat membawa beban berat sekalipun. Dengan kata lain, ngelitik akan muncul kapan saja selama mesin bekerja.

Kondisi tersebut kerap diabaikan pengendara lantaran dianggap bukan masalah yang berarti. Buktinya, mobil tetap bisa melaju, bertenaga dan seterusnya.

Lantas, apa dampak membiarkan mesin mobil ngelitik?

Pemilik Aha Motor Hardi Wibowo mengatakan, dampak ngelitik bisa menyebabkan komponen aus, khususnya piston karena sebenarnya bunyi ketukan tersebut merupakan bunyi benturan komponen.

“Ngelitik kan jenis bunyi ketukan yang bersumber dari getaran piston sehingga risikonya bila dilogika bisa menyebabkan piston aus, celah-celah komponen yang berhubungan dengan piston menjadi aus dan seterusnya,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Minggu (16/7/2023).

Hardi mengatakan, pada area piston terdapat beberapa celah antar komponen karena gerakan piston harus lancar dan fleksibel mengikuti garis geraknya.

Sementara ketika piston menerima ketukan, akan mengalami getaran hingga menimbulkan bunyi. Hardi mengatakan, jika dilihat dari bekasnya, dindin piston bisa aus akibat berbenturan dengan dinding silinder.

Namun menurutnya, selama ini belum pernah menjumpai kerusakan yang berarti akibat mesin ngelitik jika tidak dibarengi dengan masalah lain seperti overheat.

Sementara itu, dampak mesin ngelitik sangat terasa pada performa mobil seperti tenaga, akselerasi dan seterusnya.

“Karena ngelitik adalah wujud dari pembakaran tidak sempurna, maka pengaruh yang paling terasa adalah menurunnya tenaga yang dihasilkan, nanti ada hubunganya dengan konsumsi BBM juga,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan, mesin ngelitik umumnya berbarengan dengan keluhan tarikan mesin berat dan konsumsi BBM menjadi lebih boros.

Jadi, dampak dari membiarkan mesin ngelitik adalah menurunnya performa, bisa sampai membuat rusak komponen juga bila dibiarkan berlarut-larut terlalu lama.