JAKARTA, KOMPAS.com - Penyerapan subsidi motor listrik hingga saat ini dinilai belum maksimal dan masih jauh dari target.
PT Ilectra Motor Group, yang menaungi merek Alva menilai, hal tersebut karena kurangnya publikasi.
Berdasarkan data Sisapira.id atau Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Roda Dua, tercatat baru 8.544 unit dari target 200.000 unit hingga akhir 2023. Sehingga, kuota yang tersisa masih 191.456 unit.
Putu Yudha, Chief Marketing Officer PT Ilectra Motor Group mengatakan, tantangannya adalah untuk publikasi.
Menurutnya, dibutuhkan bantuan dari semua pihak agar seluruh masyarakat juga tahu bahwa program ini ada.
"Selain itu, persyaratannya juga sudah lebih mudah. Sebab, dari sisi kita sebagai manufaktur, tidak ada kendala untuk proses pengajuan subsidi ini ke pemerintah. Jadi, memang perlu lebih banyak publikasi ke masyarakat," ujar Yudha, kepada wartawan, saat ditemui di booth Alva, Rabu (25/10/2023).
Digelarnya IMOS 2023 juga diharapkan bisa membuat peningkatan penyerapan subsidi motor listrik. Apalagi, pameran otomotif khusus roda dua ini digelar selama lima hari, pada 25-29 Oktober 2023.
Sebelumnya, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (ILMATAP) Kementerian Perindustrian R. Hendro Martono mengatakan, sebenarnya penyerapan subsidi motor listrik mulai mengalami kenaikan.
Hendro menambahkan, peningkatan ini khususnya terjadi setelah dimudahkannya persyaratan menjadi satu KTP untuk satu motor listrik. Bahkan, setiap harinya bisa ada 150 pemohon.
"Kalau belum habis, masih ada tahun depan. Mudah-mudahan tahun depan bisa meningkatkan penyerapannya," kata Hendro.
Kabarnya, untuk 2024, kuota subsidi motor listrik akan ditambah lagi menjadi 600.000 unit.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/26/174100515/penyerapan-subsidi-motor-listrik-belum-maksimal-alva-sebut-kurang-publikasi