TANGERANG, KOMPAS.com - Perawatan sepeda motor listrik memang berbeda dari model konvensional. Ada beberapa perilaku yang nampaknya biasa, tapi ternyata bisa menimbulkan kerusakan.
Satu sikap yang sangat tidak dianjurkan bagi para pemilik motor listrik adalah mencuci dengan menggunakan pressure wash, alias pompa bertekanan tinggi.
Pemakaian pompa bertekanan biasanya umum dijumpai di bengkel-bengkel cuci. Kualitas pencuciannya memang lebih bagus dan merata jika dibandingkan selang air biasa, tapi untuk motor listrik, hal ini bisa cukup membahayakan.
Adyta Muhammad Sina, Pemilik Bengkel Spesialis Motor Listrik EV Centrum menjelaskan, air bisa masuk ke celah-celah dinamo hub-drive di bagian roda, akibat tekanan yang terlalu tinggi.
“Kalau sampai masuk ke BLDC (dinamo), piringan di sekeliling kawat kumparan bisa karatan. Ini bikin tarikan motor ngadat,” ucapnya kepada Kompas.com, Minggu (22/10/2023).
Proses karatan ini juga bisa terjadi secara tiba-tiba, tergantung akumulasi kerak karat yang timbul di sekitar dinamo.
Jika karat sudah menumpuk, satu-satunya langkah penanganan adalah dengan cara overhaul dinamo, dan mengampelas secara manual.
“Harus dibongkar dulu baru dikerok. Penanganannya enggak ribet, cuma agak lama dan terhantung karatnya,” kata dia.
Adyta menambahkan, kendala semacam ini hanya dijumpai pada motor listrik murah dengan banderol di bawah Rp 10 juta, dan umumnya, merupakan buatan China.
“Soalnya kalau motor listrik murah, mereka enggak dikasih seal (penutup) di sekitar ring dinamo. Cuma dibaut saja, jadinya air bisa masuk,” ucapnya.
Menurut dia, kendala semacam ini biasanya tidak dijumpai pada motor-motor listrik rakitan lokal, atau yang sudah menggunakan dinamo jenis Mid-drive, alias posisinya di tengah dan bukan di roda.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/24/081200015/sembarangan-mencuci-motor-listrik-dinamo-bisa-karatan