JAKARTA, KOMPAS.com - Pebalap Pramac Racing Johann Zarco, mengungkapkan, bahwa Repsol Honda masih ragu-ragu untuk menjadikan dirinya sebagai pengganti Marc Marquez, buat berlaga pada MotoGP 2024 mendatang.
Oleh karena itu, ia mengurungkan niat untuk bergabung dengan tim pabrikan Honda untuk musim depan dan memilih tim satelit yakni LCR Honda.
Keputusan itu makin matang usai Zarco melakukan pertemuan dengan pihak Honda Racing Corporation di sela MotoGP Mandalika dan MotoGP Australia 2023.
"Saya tidak bisa menepis kans untuk membela tim pabrikan (Repsol Honda). Saya perlu memikirkannya dan Lucio (bos LCR Honda) menghormati hal ini," ujar Zarco dikutip dari Crash, Minggu (22/10/2023).
"Namun, kami melihat mereka (Repsol Honda) ragu dan saya pun tak suka. Jadi, saya pilih untuk menghormati komitmen dengan Lucio ketimbang mengendarai motor pabrikan di tim yang proyeknya tidak saya yakin 100 persen," lanjutnya.
Keraguan Zarco terhadap Repsol Honda dan juga sebaliknya, membuat juara dunia Moto2 2015 dan 2016 itu memutuskan untuk tetap membalap bersama LCR Honda di MotoGP 2024.
"Lucio adalah orang yang baik, dia bekerja dengan sangat serius dan benar. Dia sudah mengelola tim satelit selama bertahun-tahun, bekerja sama akan menjadi peluang besar," kata dia.
"Bekerja sama dengannya bakal jadi peluang besar bagi saya. Baginya juga, karena saya rider yang sangat kompetitif. Saya memperebutkan peringkat lima di klasemen, dan saya bisa jadi bagian penting untuk pengembangan Honda," pungkas Zarco.
Keputusan Zarco tetap memperkuat LCR Honda musim depan membuat Honda memiliki dua kandidat pengganti Marc Marquez, yakni Maverick Vinales dan Miguel Oliveira.
Namun keduanya saat ini masih memiliki kontrak dengan Aprilia dan RNF hingga akhir GP 2024. Sehingga di atas kertas, Repsol Honda belum memiliki pengganti tetap untuk Marc Marquez setelah memutuskan pindah ke tim Ducati.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/23/182100815/zarco-sebut-honda-masih-ragu-jadikan-dirinya-pengganti-marquez