Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Akibat Sopir Lihat Ponsel, Brio Tercebur ke Saluran Air

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu unit mobil Honda Brio mengalami kecelakaan, tercebur ke saluran air yang berada di depan kantor kecamatan, Desa Cipenjo, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (22/10/2023).

Kecelakaan bermula saat Brio tersebut melintas dari arah Jalan Raya di Perumahan Metland Cileungsi, menuju arah pulang ke Karawang, Jawa Barat.

Saat tiba di TKP, sopir sedang menggunakan handphone untuk melihat aplikasi penunjuk arah atau Google Maps. Mobil Brio itu pun hilang kendali dan bergerak ke kanan masuk ke dalam saluran air.

“Penyebabnya karena kelalaian yang mana saat sebelum kejadian pengemudi mobil ini menggunakan handphone untuk melihat Google Maps, dan tanpa disadari, mobil yang ia kendarai bergerak ke kanan dan masuk ke dalam saluran air, menyebabkan kecelakaan tunggal,” ucap Kapolsek Cileungsi, AKP Yohannes Redhoi Sigiro, dikutip dari Kompas.com, Senin (23/10/2023).

Akibat kecelakaan itu, tiga orang mengalami luka, dan mobil mengalami kerusakan yang cukup parah.

Berkaca dari kejadian ini, beberapa pakar keselamatan berkendara sebelumnya sudah cukup sering memberikan imbauan agar tak melakukan aktivitas lain ketika mengemudi. Kondisi tersebut dapat menurunkan konsentrasi pengendara karena hilangnya fokus.

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, berdasarkan hasil penelitian institusi keselamatan berkendara di Inggris, ada tiga tipe penggunaan ponsel, yaitu texting dan membaca, bicara di telepon tanpa wireless, dan bicara dengan wireless.

“Dari ketiga perlakuan tadi, memberikan kualitas konsentrasi yang buruk sekali saat mengemudi. Mengganggu konsentrasi kita dan berpengaruh pada kemampuan persepsi dan motorik,” ujar Jusri.

Dari penelitian tersebut, berbicara sambil mengemudi tanpa wireless akan menambah risiko gangguan di atas 65 persen, sedangkan dengan menggunakan wireless 47 persen, sementara untuk texting sendiri 40 persen.

“Sehingga, saat bermain ponsel, peluang kita hilang kendali atau kesalahan jadi makin besar. Padahal, kesalahan dalam mengemudi tidak bisa ditolerir karena menyangkut nyawa sendiri dan orang lain,” kata Jusri.

Jusri menambahkan, membaca peta digital sambil berkendara juga bisa membuat konsentrasi pengemudi terpecah.

“Kalau dia perhatikan secara terus menerus, dia bisa ke-distract. Tidak aman,” ucap Jusri.

Agar konsentrasi tidak terpecah dan pengemudi bisa tetap fokus berkendara, Jusri menyarankan pengemudi untuk memanfaatkan fitur audio yang ada pada aplikasi Google Maps.

Fitur audio ini membantu pengemudi untuk tetap melihat ke arah jalan, sembari Google Maps memandu dengan menggunakan suara. Sehingga pengemudi tidak perlu terus menerus melihat ke arah ponsel untuk melihat rute jalan.

“Maps dihidupkan, audionya dihidupkan. Didengarkan saja. Kalau ingin sekadar lihat karena ragu ya berhenti,” kata Jusri.

Adapun larangan soal tak boleh memainkan ponsel selama berkendara juga sudah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

Pada pasal 106 ayat 1 disebutkan pengemudi wajib mengendarai kendaraan dengan penuh konsentrasi. Salah satu faktornya, selain minuman keras, yaitu penggunaan ponsel, karena berpotensi terjadi kecelakaan lalu lintas.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/23/134100915/akibat-sopir-lihat-ponsel-brio-tercebur-ke-saluran-air

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke