JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam rangka mempermudah jalannya program elektrifikasi nasional, pemerintah berencana melakukan standardisasi baterai kendaraan listrik roda dua.
Rencana standardisasi ini harapannya bakal mempermudah masyarakat dalam menggunakan motor listrik, dengan menciptakan keseragaman yang diatur dalam satu ketentuan.
Ganesha Tri Chandrasa, EV and RE Senior Researcher BRIN, mengatakan, standardisasi baterai sebaiknya dimulai dari plug atau kabel konektor.
“Jadi nanti kalau mau swap, kita mau pakai baterai apa saja bisa, asal konektornya sama,” ujar Ganesha, kepada Kompas.com (17/10/2023).
“Makannya dibikin suatu standarisasi untuk plug, yang bisa memantau keberadaan baterai, bisa memantau kesehatan baterai, dan bentuknya sama semua, dan bisa ampere yang tinggi. Itu dari sisi plug untuk baterainya,” kata dia.
Sementara dari sisi baterai, menurutnya belum bisa disamakan. Karena hal ini menyangkut kesesuaian harga dan kebutuhan konsumen.
“Perkara size baterainya, enggak bisa kita samakan semua, karena bentuk rangka kan beda-beda,” ucap Ganesha.
Sebelumnya, Fadli Rahman, Director of Strategic Planning & Business Development Pertamina New & Renewable Energy, mengatakan standardisasi baterai ini bakal mempercepat penetrasi motor listrik.
Ia juga mengatakan, standardisasi baterai bisa dimulai dari konektor. Karena setiap produsen tidak serta merta bisa menggunakan baterai yang seragam
“Konektor kan tipenya beda-beda. Itu yang lagi dirembukin. Kalau menurut teman-teman IBC sih by akhir tahun ini atau awal tahun depan mulai kelihatan keputusannya seperti apa, dari sisi konektor,” ucap Fadli di Jakarta, Kamis (12/9/2023).
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/18/104200715/kabel-konektor-perlu-jadi-standar-baterai-motor-listrik