YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Motor kustom dengan aliran Cafe Racer berkaitan dengan perkembangan musik rock di Inggris antara 1950 hingga 1960. Zaman itu, musik tidak diputar di radio atau ponsel tapi di tempat-tempat tertentu saja.
Nah, salah satu kafe atau kedai minum di Inggris yang bernama Ace Cafe, yang terletak di North Circular Road, jalan lingkar yang mengitari Kota London, menyediakan fasilitas pemutaran musik rock.
Kafe tersebut juga memfasilitasi pompa angin, dongkrak, bengkel dan cuci motor menjadikan tempat itu tidak sepi pengunjung, khususnya menjadi tempat nongkrong anak-anak motor.
Tidak hanya melahirkan band rock, kafe tersebut juga menjadi tempat berunding untuk melakukan balapan motor.
Mereka berkeyakinan motor cepat menjadi standarisasi agar bisa diterima dalam lingkaran pergaulan tersebut. Sehingga, mereka berusaha untuk bisa meningkatkan kecepatan motor dengan melakukan modifikasi.
Beberapa bagian rangka asli dilepas dan diganti dengan baja ringan, jok motor diganti dengan jok khusus satu orang, tangki dibuat memanjang, serta stang dibuat rendah agar posisi berkendara lebih menunduk.
Gaya seperti itu menjadi ciri khas modifikasi Cafe Racer, selain itu bagian belakang motor dibuat menyerupai ekor tawon. Dengan helm wajah terbuka, jaket kulit, dan kacamata layaknya pilot pesawat, mereka melangsungkan balapan dengan motor yang sudah mereka modifikasi.
Sampai sekarang, budaya modifikasi motor ala Cafe Racer menjadi populer bukan untuk ajang balap namun sebagai wujud kecintaan mereka terhadap gaya motor retro. Bahkan, beberapa pelaku builder juga berani memodifikasi dengan karakter futuristic.
Seperti yang dilakukan oleh Imanuel, Pemilik Treasure Garage yang mengubah Yamaha R25 menjadi motor Cafe Racer masa depan.
“Kami melakukan modifikasi motor dengan aliran Cafe Racer, namun untuk memberikan kesan khas dari Treasure Garage, benang merahnya pasti ada unsur futuristic-nya, bisa dilihat dari beberapa karya yang kami bawa di Kustomfest 2023,” ucap Nuel kepada Kompas.com, Senin (10/10/2023).
Salah satu motor yang diubah menjadi Cafe Racer adalah Yamaha R25. Sehingga tampilan motor tersebut tidak lagi dikenal sebagaimana pabrikan membuatnya.
“Kami mengubah rangkanya sampai 50 persen, terus semua bodinya menggunakan bahan aluminium agar lebih ringan, kaki-kakinya juga kami ganti mulai dari sok depan, rem dan mesin masih standar,” ucap Nuel.
Nuel mengatakan, ubahan yang ditonjolkan pada motor tersebut adalah nuansa futuristiknya mulai dari bentuk dan warna.
“Kami menamakan motor ini dengan sebutan Atom, terinspirasi dari sebuah film fantasi robot, tokoh utamanya itu namanya Atom, saya suka alur ceritanya dan akhirnya kami merancang motor dengan karakter hampir sama, robotik,” ucap Nuel.
Nuel menjelaskan bahwa motor itu statusnya masih dalam pemakaian sendiri, dan akan dijual dengan harga mulai Rp 110 jutaan, bisa dinego. Untuk informasi selengkapnya bisa menghubungi Treasure Garage yang buka bengkel di Badung, Bali.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/11/101200415/yamaha-r25-disulap-jadi-motor-ala-cafe-racer