Namun berbeda dengan pebalap utama tim pabrikan Yamaha, Fabio Quartararo yang mengatakana perlu tenaga lebih besar, Crutchlow yakin bahwa kunci utama ialah membuat karakter mesin yang lebih halus bukan sekadar bertenaga.
“Kami tidak membutuhkan lebih banyak tenaga. Kami membutuhkan mesin yang lebih halus,” kata Crutchlow dilansir dari Crash, Rabu (4/10/2023).
“Katakanlah semua motor memiliki tenaga 300 tk. Di pintu keluar tikungan mana pun Anda tidak menggunakan 300 tk, Anda menggunakan 200 tk," ujarnya.
"Jika Anda menginginkan lebih banyak tenaga (sekarang) Anda dapat menaikkannya (geber di tikungan). Jadi melaju saja dan Anda tidak akan keluar dari tikungan (juga)," katanya.
Pebalap asal Inggris yang pernah jadi joki di Yamaha, Ducati, dan Honda ini yakin bahwa isu utamanya bukan cuma soal tenaga. Namun, bagaimana Yamaha bisa membuat mesin yang halus agar tenaga mengalir dengan baik ke roda belakang.
“Kami tidak membutuhkan lebih banyak tenaga. Percayalah kepadaku. Saya tahu apa yang dilakukan pabrikan lain. Berapa Newton meter (torsi) yang mereka gunakan saat keluar tikungan," katanya.
"Kami menggunakan lebih banyak dan mesinnya tidak mulus. Jadi kita perlu menuju ke arah yang lebih mulus ini. Saat kita menuju ke arah itu maka akan seperti motor musim 2019," ujarnya.
"Anda akan melihat akselerasi motorrnya. Karena di ujung lintasan lurus akan lebih cepat karena lebih cepat keluar dari tikungan. Sekarang kami hanya berputar-putar," kata Curtchlow.
Soal performa motor 2023, Crutchlow menyebut sudah mengatakan akar masalahnya pada tes tahun lalu.
“Saya sudah menguji mesin ini (motor 2023) tahun lalu dan mengatakan mesin tersebut akan menimbulkan masalah dan sekarang kami menghadapi masalah tersebut," ujarnya.
“Oke, Anda (bisa) memperbaikinya dengan elektronik, tapi kemudian saat Anda berputar lebih banyak, Anda masuk ke kontrol traksi, sehingga Anda menjadi lebih lambat. Jadi itu pasti berasal dari karakter mesin," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/04/114200215/cal-crutchlow-ungkap-masalah-motor-yamaha-bukan-tenaga