Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bus AKAP Jalur Sumatera Lebih Tangguh Pakai Transmisi Manual

BOGOR, KOMPAS.com - Saat ini jenis bus di Indonesia ternagi atas dua jenis yakni transmisi manual dan juga matik. Namun, baik itu bus manual atau matik punyta kelebiahan dan kekurangan masing-masing, Lalu mana yang paling digemari oleh sopir bus AKAP?

Abie, salah atu sopir bus PO Putra Pelangi, mengatakan, dirinya lebih menyukai bus dengan transmisi manual. 

"Bus model manual itu tenaganya beda dengan matik. Memang saat ini banyak juga sasis premium yang turut mengeluarkan bus transmisi matik. Baru-baru ini perusahaan tempat saya bekerja juga meluncurkan Scania dengan mode matik. Namun, saya lebih suka pakai manual," kata Abie kepada Kompas.com di pool PO Putra Pelangi Tajur, Senin (4/10/2023)

Abie menjelaskan, pada saat bus matik kalau hendak melintasi, bus akan bergerak agak lambat. Sementara itu, bus dengan model manual tetap stabil atau bahkan bisa lebih cepat kendati melintasi tanjakan. Maka dari itu, ketangguhan dari bua manual cocok dipakai untuk melibas jalur Sumatera.

"Kalau bus matik itu saat oper gigi lambat. Lebih enak manual. Makanya saya dari dulu kalau ganti mobil itu pasti maunya unit manual," kata Abie.

Ajay, salah satu sopir bus PO MPM juga berpendapat sama seperti jawaban Abie. Menurutnya, pada saat melintasi jalur Sumatera yang ekstrem, yang paling dibutuhkan adalah sasis yang tangguh. Maka dari itu sopir bus yang melintasi jalur Sumatera lebih banyak menggunakan bus manual. 

"Dari dulu saya selalu pakai bus manual karena lebih nyaman dan akselerasi yang tidak berlebihan. Beda dengan bus Jawa yang mayoritas ingin cepat karena kejar setoran, bus di Pulau Sumatera lebih suka kendaraan yang tangguh dan tidak rewel," kata Ajay. 

https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/04/064200915/bus-akap-jalur-sumatera-lebih-tangguh-pakai-transmisi-manual

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke