JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Indonesia masih dilanda suhu panas berlebih. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu udara Jakarta bisa mencapai 35-37 derajat celsius di siang hari.
Rastomo Yudho Hermawan, Kepala Cabang Bengkel Resmi AC Denso, PT Kikijaya Airconindo di Radio Dalam, Jakarta Selatan, mengatakan, tak sedikit pemilik mobil yang datang ke bengkel untuk mengcek AC karena tidak dingin.
Namun, selain karena memang cuaca yang sangat panas, ketika diperiksa penyebab AC mobil tidak dingin karena AC bermasalah. Mayoritas yang terjadi ialah evaporator kotor karena jarang dibersihkan.
Yudho mengatakan, evaporator kotor selain karena jarang dibersihkan atau servis rutin juga lantaran pemilik mobil memakai wewangian atau parfum buat kabin.
"Ternyata evaporator sudah kotor dan banyak lendirnya, apalagi mereka pakai pewangi-pewangi itulah," ujar Yudho kepada Kompas.com, Kamis (28/9/2023).
"Kalau ada konsumen seperti itu sudah saya bilang buang saja pewanginya tidak usah pakai yang seperti itu pakai yang natural saja," ujarnya.
Yudho menjelaskan, pengharum kabin atau parfum mobil menjadi salah satu penyebab utama AC mobil berbau. Bahan kimia yang terkandung dalam parfum membuat evaporator mudah berlendir sehingga timbul jamur atau lumut.
"Kalau pakai itu (pengharum) dibuang saja. Kita sebetulnya tidak pernah tahu, misal kita parkir di bawah terik matahari di kabin panas ada proses kimia di mana cairan itu menguap, yang kita tidak tahu akan menempel di mana," katanya.
Sebagai gantinya, kata Yudho, pemilik mobil bisa menggunakan pewangi alami dengan memakai bahan-bahan yang biasa ditemukan sehari-hari.
"Kalau saya sarankan pewangi yang natural. Misalnya biji kopi, kan banyak yang jual sekarang itu bukan kimiawi memang biji kopi atau yang tradisional punya pandan, rajang kemudian taruh di bawah jok. Natural," kata Yudho.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/09/29/092200515/cuaca-jakarta-panas-setop-pakai-parfum-mobil-ini-akibatnya