SLEMAN, KOMPAS.com - Bukan hal baru bagi pengguna mobil bahwa telat mengganti oli bisa berdampak buruk pada mesin. Namun, sedikit yang paham kapan lebih tepatnya disebut telat ganti peluas jantung pacu.
Beberapa pihak menyarankan penggantian oli mesin setiap 10.000 Km atau 6 bulan, namun tidak sedikit juga yang menyarankan oli mesin wajib ganti tiap 5.000 Km atau 3 bulan.
Lantas, sebenarnya seperti apa gambaran oli mesin yang sudah telat ganti?
Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan telat mengganti oli artinya ketika kemampuan oli sudah tidak lagi optimal, namun pengguna tidak kunjung menggantinya.
“Tugas utama oli mesin adalah melumasi setiap sudut di dalam mesin, sehingga komponen yang bergerak dan bergesekkan mendapatkan pelumasan, dampaknya keausan dapat dihindari,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Rabu (27/9/2023).
Pria yang mendirikan bengkel spesialis Nissan & Datsun di Jalan Magelang, Mlati, Kabupaten Sleman ini menegaskan kemampuan oli mesin ini tidak bisa diketahui hanya dengan visual atau sentuhan jari.
Jika yang dibicarakan adalah akurasi, maka setiap oli mesin sebelum diganti seharusnya dites di laboratorium untuk menentukan apakah masih mampu melumasi dengan baik atau menurun. Tentu, ini tidak bisa dilakukan oleh setiap bengkel dengan segala keterbatasannya.
“Yang pasti, kemampuan oli dalam melumasi mesin ini akan semakin menurun seiring pemakaian, baik ditinjau dari jarak tempuh, atau waktu, sehingga ada rekomendasi penggantian setiap mobil menempuh jarak dan waktu tertentu,” ucap Hardi.
Hardi mengatakan, beberapa kondisi memang bisa saja oli mesin masih tampak bersih, atau sebaliknya sudah ada gumpalan dan seterusnya ketika mendekati waktu penggantian yang direkomendasikan.
“Menurut saya, penggantian oli jangan sampai menunggu terjadi perubahan karakter oli dari kekentalan hingga teksturnya, karena itu sama saja artinya sudah telat, begitu juga meski oli tampak masih bersih, jika memang sudah waktunya ganti sebaiknya diganti,” ucap Hardi.
Menurut Hardi jika memang pengguna mobil serius ingin menjaga performa mobil maka memastikan tidak telat mengganti oli menjadi hal wajib dilakukan.
“Perhitungan dalam mengganti oli dampaknya akan fatal, berbeda dengan perhitungan menggunakan BBM, paling dampaknya performa mobil turun jika pakai yang tidak berkualitas, tapi jika oli mesin maka risikonya mesin aus, harus turun mesin,” ucap Hardi.
Jadi, suatu mobil bisa dikatakan telat ganti oli mesin bila waktu atau jarak yang direkomendasikan sudah terlewat. Begitu juga ketika kondisi oli sudah menurun baik dari segi volume atau kualitas.
Bila sudah tampak kualitasnya menurun, meski waktu dan jarak untuk penggantian belum tercapai, maka oli mesin wajib diganti dengan yang baru.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/09/28/071200315/kapan-mobil-disebut-telat-ganti-oli-mesin-