JAKARTA, KOMPAS.com - Gelaran MotoGP Mandalika bakal segera berlangsung. Seri ke-16 MotoGP 2023 ini siap dilaksanakan pada Oktober 2023 mendatang.
Sebelumnya, Sirkuit Mandalika sempat mendapat saran untuk dilakukan perbaikan di sejumlah lintasan, yakni lintasan dari tikungan 16 dan 17 sampai antara tikungan 5 dan 6. Proses pengaspalan ulang itu pun telah selesai pada Maret 2022.
Usai dilakukan perbaikan, Sirkuit Mandalika mendapat homologasi grade A dari FIM. Artinya, sirkuit ini layak untuk menggelar ajang balapan tingkat dunia sekelas MotoGP.
Samsul Purba, Wakil Direktur Utama MGPA mengatakan, Sirkuit Mandalika sudah diaspal ulang menggunakan formula baru yang disebut Asphalt Concrete Wearing Course (ACWC) Modified. Formula baru ini sudah disesuaikan dengan cuaca di Indonesia, terutama di Lombok.
Sebagai informasi, aspal Sirkuit Mandalika terdiri dari tiga lapisan. Lapisan pertama aspal Sirkuit Mandalika adalah Wearing Course, yang terdiri dari Stone Mastic Asphalt (SMA), bahan campuran aspal yang digunakan untuk melapisi permukaan atas aspal.
Lapisan ini diklaim bisa memperkuat struktur lapisan permukaan lintasan sirkuit agar tetap kuat.
Sementara lapisan yang kedua adalah Asphalt Concrete. Lapisan ini harus memiliki ketebalan dan rigiditas yang cukup untuk mengurangi tegangan akibat beban lalu lintas yang akan diteruskan ke lapisan bawahnya.
Adapun lapisan yang ketiga adalah Base Course, ini berfungsi untuk memperkuat struktur lintasan utama, di mana lapisan ini menggunakan batuan yang berasal dari Lombok Utara, Lombok Timur, serta Palu.
Lantas apa perbedaannya antara aspal Sirkuit Mandalika yang sebelumnya hanya menggunakan Stone Mastic dengan lapisan ACWC?
“Stone Mastic dari segi grip memang lebih bagus, itu kenapa wet race di mandalika menggunakan Stone Mastic pasti lebih menantang karena gripnya hampir sama dengan kondisi kering. selisih waktunya tipis,” kata Samsul, Rabu (20/9/2023), di Menara Kompas.
“Kalau ACWC dalam kondisi wet race si pebalapnya harus lebih berhati-hati, karena permukaan aspalnya sedikit lebih tertutup, untuk mengantisipasi interupsi dari air hujan maupun uap-uap garam air laut yang mengendap di permukaan tanah,” lanjutnya.
Samsul juga memastikan bahwa aspal Sirkuit Mandalika merupakan yang terbaik. Ini mengikuti masukan dan respon keluhan pebalap saat tes pramusim.
“Kita sudah melakukan WSBK dua kali dan hampir tidak ada keluhan atas kualitas aspal. Dalam hal kualitas aspal kita bisa sampaikan dan bisa memenuhi standar yang diminta oleh FIM mendapat homologasi grade A,” ucap Samsul.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/09/21/144100015/simak-detail-lapisan-aspal-sirkuit-mandalika-buat-motogp