JAKARTA, KOMPAS.com – Modifikasi dengan tampilan ala motor lawas enggak ada matinya. Setelah ramai Honda Win Custom yang dibuat dari bahan dasar motor tahun muda, gaya CB100 ‘Gelatik’ rupanya juga masih digemari.
Arie Seplahidiwa, pemilik bengkel modifikasi CRC di Depok, Jawa Barat, mengaku permintaan custom CB100 dari motor keluaran tahun muda bisa mencapai 5 unit per bulan.
Untuk mempertahankan ciri khas CB100, Arie memilih untuk memasangkan garapannya dengan motor-motor dari keluarga Honda seperti Tiger, Megapro, dan Verza.
Walaupun CB100 merupakan motor produksi tahun 1970-an, spare part-nya diklaim masih mudah ditemukan.
“Bodi CB100 itu pakai part baru, biasanya banyak dari Surabaya, atau sebagian dari importir. Itu KW-nya, cuma yang bentuknya presisi sama dengan aslinya,” ujar Arie, kepada Kompas.com (19/9/2023).
“Tapi memang sebagian ada yang susah, seperti tangki. Karena saya kurang suka yang produksi lokal, lebih suka yang impor, bentuknya lebih presisi. Kalau lokal kurang rapi terutama di sisi pengelasan, mereka sering bocor,” kata dia.
Meskipun motor garapannya mengusung tampilan lawas, urusan mesin dijamin sehat. Arie juga memastikan keabsahan surat-surat kendaraan.
“Jadi surat-surat masih sesuai basic motornya, saya pastikan motor yang pajaknya hidup. Setelah itu kami cocokkan nomor rangka dan nomor mesin. Karena sekarang banyak nih motor-motor yang dijual cuma dengan STNK doang, atau BPKB doang, saya menghindari itu,” ucap Arie.
Urusan harga, konsumen yang tertarik dengan CB100 Custom garapan CRC harus merogoh kocek sekitar Rp 16,7 juta.
Sementara buat yang sudah punya bahan motornya, tapi ingin tampilan khas CB100 ‘Gelatik’, bisa melakukan custom dengan biaya Rp 9 juta.
“Untuk warna kayaknya sekitar 80 persen pilihnya warna putih biru dibandingkan putih merah, karena orang bilang kan warna ikoniknya Dilan. Jadi yang ikoniknya memang dua warna, warna lain ada warna hitam, abu-abu, tapi jarang,” kata Arie.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/09/20/092200815/honda-cb100-gelatik-dari-bahan-motor-tahun-muda-mulai-rp-9-juta