JAKARTA, KOMPAS.com - Saat sudah terserang rasa kantuk, jangan memaksakan diri mengemudikan kendaraan, baik roda dua atau empat. Sebab, dampaknya sangat fatal dan sudah banyak kecelakaan yang disebabkan karena pengemudi mengantuk.
Menyadari bahaya berkendara dalam keadaan mengantuk, seorang sopir ambulans lebih memilih untuk menepikan kendaraannya di ruas Tol Pekanbaru-Dumai.
Kejadian ini diunggah oleh akun Tiktok bernama Andozzld, Selasa (19/9/2023). Dalam rekaman itu mulanya terlihat petugas kepolisian yang sedang melintas di Tol Pekanbaru-Dumai, tiba-tiba petugas tersebut melihat mobil ambulans menepi di Km 50.
Setelah di cek, ternyata sopir ambulans yang sedang membawa pasien darurat ke RSUD Pekanbaru tersebut berhenti karena dalam kondisi mengantuk berat.
Akhirnya, petugas kepolisian pun menggantikan pengemudi ambulans dan melakukan pengawalan hingga RSUD Pekanbaru.
“Kalau memang ada kendala atau mengantuk sopirnya kita bantu saja, sopirin biar kita kawal,” ucap petugas kepolisian dalam video tersebut.
“Terimakasih pak pol atas bantuannya, yang ikhlas menolong, selamat sampai tujuan,” tulis komentar Wahyu Ici Jogja.
“Semangat buat kalian berdua, berbuatlah kebaikan dan saling menolong untuk setiap manusia. Sehat-sehat berdua ya, semangat,” tulis akun Riapudan5
Director and Founder Real Driving Center (RDC) Roslianna Ginting mengatakan, apa yang dilakukan oleh pengemudi ambulans sudah benar, dalam hal menjaga diri dari kecelakaan akibat fatigue atau micro sleep.
“Pengemudi memang tidak boleh memaksakan diri saat merasa mengantuk atau tidak fokus. Namun lebih baik lagi bila si pengendara sebelum mengemudi mengakses dirinya, apakah ia fit untuk mengemudi, baik secara fisik maupun mental,” ucap Roslianna saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/9/2023).
Roslianna menambahkan, bila memang harus bertugas untuk mengantar pasien darurat namun tubuhnya tidak sanggup, akan lebih aman jika pengemudi menolak tugas sehingga dapat dilaksanakan oleh rekan lainnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana. Sony mengatakan, pengemudi ambulans itu sudah sadar akan tanggung jawabnya, sehingga ia memilih untuk berhenti.
Menurut Sony, ada dua metode yang dibutuhkan oleh sopir ambulans sebelum menjalankan tugasnya.
“Pertama, tandem dengan membawa driver cadangan untuk bergantian, atau yang kedua istirahat berkala. Semuanya disesuaikan dengan kebutuhan, kepentingan dan keselamatan bersama,” kata Sony.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/09/19/130100915/video-polisi-gantikan-sopir-ambulans-yang-mengantuk-dipuji-warganet