JAKARTA, KOMPAS.com - Unggahan akun media sosial X atau Twitter @recehtapisayng, Kamis (14/9/2023), yang membagikan postingan foto pelat nomor kendaraan. Terlihat pelat nomor untuk daerah Kalimantan Selatan (Kalsel) berbeda dari Kalimantan lainnya.
Pada postingan tersebut, kode pelat nomor kendaraan berawalan huruf depan daerah Kalimantan ‘K’, yaitu, Kalimantan Utara (KU), Kalimantan Barat (KB), Kalimantan Tengah (KH), dan Kalimantan Timur (KT). Berbeda dari yang lainnya, Kalimantan Selatan memiliki kode pelat (DA).
Meski begitu, Kalsel bukan satu-satunya yang berbeda, hampir semua kode pelat nomor kendaraan di Indonesia tidak berawalan huruf depan daerahnya.
Menanggapi hal ini, Direktur Lalu Lintas Polda Kalsel Kombes Pol Robertho Pardede mengatakan, kode DA merupakan singkatan dari Distrik Amandit atau sekarang yang dikenal dengan Kandangan, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (16/9/2023).
Selain itu, wilayah Amandit di Kalimantan Selatan merupakan daerah pertama di Kalimantan yang menggunakan pelat nomor kendaraan di era Hindia Belanda.
Sejarah kode DA ini, awal mulanya karena pada masa pemerintah kolonial Belanda, menerapkan aturan bernama kentekens atau sekarang disebut Tanda Nomor Kendaraan Bernama (TNKB).
Pada zaman kolonial Belanda, wilayah yang menggunakan kode pelat nomor kendaraan DA, adalah wilayah Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo. Kini merupakan daerah selatan dan timur Kalimantan, yang meliputi Kalsel, Kalteng, Kaltara, dan Kaltim.
“Kode DA tetap dipertahankan setelah masa kemerdekaan di Kalimantan Selatan, walaupun secara administratif sudah menjadi provinsi tersendiri sejak tanggal 14 Agustus 1950,” ungkap Pardede.
Selain itu, melansir laman Surakarta.go.id dijelaskan bahwa pada era penjajahan, terdapat 15 ribu pasukan Inggris yang terbagi ke dalam 26 batalyon dan memiliki tanda berupa huruf A hingga Z, kemudian menyebar ke beberapa daerah di Indonesia.
Kini kode huruf setiap batalyon tersebut, digunakan untuk kode plat nomor kendaraan di Indonesia.
Seperti pelat B untuk Jakarta, sebab dulu merupakan daerah Batavia yang berhasil dikuasai oleh batalyon B. Selain itu juga ada batalyon L menempati daerah Surabaya, sehingga kode pelat nomor setiap kendaraan huruf L.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/09/17/172200915/penyebab-pelat-nomor-tidak-mengikuti-huruf-depan-daerahnya