JAKARTA, KOMPAS.com - Pada MotoGP San Marino 2023 di Sirkuit Misano, Ducati Corse dan tim pabrikannya menggunakan livery khusus, yakni Giallo Ducati. Livery tersebut bukan berwarna merah, melainkan kuning.
Warna kuning digunakan sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah perusahaan yang berbasis di Bologna dalam ajang balap. Kedua pebalap dan seluruh anggota tim menggunakan seragam berwarna kuning. Giallo sendiri dalam bahasa Italia memiliki arti kuning.
Bagi Ducati, ini adalah episode kedua dari proyek untuk mempromosikan "Giallo Ducati" di ajang balap. Sebelumnya, Panigale V4 R dari Aruba.it Racing, tim Ducati di World Superbike (WorldSBK), sudah lebih dulu memamerkan warna ini saat berlangsungnya balapan di tempat yang sama.
Balapan akhir pekan itu berakhir dengan sukses bagi Ducati, dengan hattrick kemenangan luar biasa untuk Alvaro Bautista (Race 1, Superpole, dan Race 2). Sedangkan rekan setimnya, Michael Ruben Rinaldi, juga bergabung di podium pada Race 1 dan Balapan Superpole.
Untuk diketahui, kuning merupakan warna yang memiliki tradisi penting dalam sejarah Ducati. Motor sport dengan warna ini muncul pada paruh pertama tahun '70-an, yakni 750 Sport dan 750 SS Desmo dari tim Spaggiari.
Pada tahun '90-an, Giallo Ducati menginspirasi livery spesial hingga mendapatkan popularitas terbesarnya ketika diadopsi di dunia balap. Kemudian, warna ini baru meluas ke produksi beberapa seri model Ducati.
Model-model bersejarah dalam balutan Giallo Ducati tentu saja termasuk Ducati 748, yang versi balapnya mengantarkan Paolo Casoli meraih kemenangan di Supersport World Series edisi 1997. Lalu, ada model-model superbike, seperti 916, 996, 749, 999, dan berbagai model lainnya di era tersebut.
Andrea Ferraresi, Director of Strategy and Centro Stile Ducati, mengatakan, Ducati identik merah dan seperti semua merek besar lainnya, Ducati sangat mengidentifikasi warna. Berkat itu, ia memposisikan diri dalam imajinasi kolektif para penggemar.
"Giallo Ducati yang kita lihat di Desmosedici GP23 merupakan warna yang dulu sering dipadukan dengan merah. Sehingga, menjadi bagian dari identitas dan tradisi kami," ujar Ferraresi, dalam keterangan resminya.
"Keputusan untuk balapan di Misano dengan tim resmi MotoGP dan WorldSBK yang mengenakan warna ini merupakan penghormatan terhadap sejarah motorsport kami di era di mana kami berkompetisi sebagai Juara Dunia di dua kejuaraan sepeda motor terpenting dan juga menandakan niat kami menjadikan Giallo Ducati sebagai warna resmi kedua perusahaan kami," kata Ferraresi.
Livery Desmosedici GP23 milik tim Ducati Lenovo dirancang oleh seniman Aldo Drudi, mulai dari basis grafis aslinya. Giallo Ducati menjadi warna dominan pada motor dan dipadukan dengan corak, serta garis-garis berwarna hitam, abu-abu dan putih. Sehingga, menciptakan kombinasi yang merayakan sejarah balap Ducati. Namun, secara bersamaan juga menjadikan Giallo Ducati sebagai identitas modern yang segar dan penuh energi.
Bagnaia sendiri meraih poin penting di Sirkuit Misano dengan menyelesaikan balapan di posisi ketiga. Peraih podium lainnya juga diborong oleh rider Ducati, yakni Jorge Martín, dari Pramac Racing, yang finis pertama. Sementara posisi kedua, ditempati Marco Bezzecchi dari Mooney VR46.
"Saya sangat bahagia dan bangga dengan pekerjaan yang kami lakukan, dan saya hanya kehilangan 14 poin dari mungkin 37. Sekarang kita pergi ke India untuk balapan, di mana secara fisik saya akan berada dalam kondisi yang lebih baik, dan kami akan mencoba mencetak lebih banyak poin untuk kejuaraan," ujarnya.
Setelah sesi tes Misano, Kejuaraan Dunia MotoGP akan meninggalkan Eropa. Dimulai dengan MotoGP India di Sirkuit Internasional Buddh, yang dijadwalkan pada tanggal 22-24 September 2023.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/09/15/105901715/mengenal-sejarah-warna-merah-dan-kuning-pada-ducati