Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Tetap Pertahankan WSBK Mandalika meski Merugi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski disebut merugi, penyelenggaraan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika akan tetap dilakukan. Sebab, balapan motor yang jadi agenda tahunan tersebut tetap membawa dampak ekonomi positif.

Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria, pengelola Sirkuit Mandalika, mengatakan, keuntungan dari penyelenggaraan balap dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu financial benefit dan economic benefit.

"Profit atau tidak ya, kembali lagi bisnis ada dua, buat kami di perusahaan ada financial benefit keuntungan uang kemudian ada juga economic benefit bagi negara," kata Priandhi kepada Kompas.com, akhir pekan lalu di Jakarta.

"Economic benefit bagi negara waktu MotoGP dampak ekonominya sampai Rp 5 triliun studi dari Kompas dan Bank Indonesia. Memang uang berputarnya besar tapi bagi penyelanggara belum bisa mengkaryakan mendapatkan penjualan tiket sama sponsor. (Baik) MotoGP dan WSBK event otomotif," katanya.

Untuk itu, kata Priandhi, cara untuk mendatangkan sponsor ialah dengan menaikkan minat masyarakat terhadap WSBK. Priandhi mengatakan, pihaknya sedang mencari cara agar balap motor produksi massal itu bisa lebih populer di Tanah Air.

"Kenapa, sekali lagi datang ke Mandalika ini perlu usaha, tiket pesawat, pesawatnya juga tidak reguler jumlahnya terbatas sehingga harganya mahal. Itu membuat orang, sponsor berpikir," katanya.

"Tapi kami tatap ingin usaha jungkir balik bagaimana MotoGP ini ada atau WSBK, karena pemerintah merasakan dengan membayar hosting fee segini cuma dampak ekonominya satu Indonesia besar," ujar Priandhi.

"Jadi yang dilihat pemerintah dampak ekonomi nasionalnya bukan institusi kecilnya saja, MGPA, di dalamnya ada ITDC, InJourney segala ya di bawah Kementerian BUMN. Jadi tentunya Pak Menteri Erick Tohir, dan Direktur InJourney dan ITDC berpikir keras bagaimana tetap mempertahankan dampak ekonomi ini selalu ada bagi, bukan penyelenggara, tapi bangsa Indonesia, sehingga memakmurkan daerah," ujarnya.

Dilansir dari Kompas.id, penyelenggaraan MotoGP 2022 dan WSBK 2022-2023 memberikan dampak ekonomi lokal dan nasional, serta membangkitkan geliat pariwisata serta usaha mikro, kecil, dan menengah.

MotoGP 2022 mendatangkan 102.801 penonton, perputaran uangnya mencapai Rp 697,88 miliar. Sedangkan untuk WSBK 2022 sebanyak 51.629 penonton dan WSBK2023 sebanyak 59.251 penonton dengan perputaran uang mencapai Rp 17,44 miliar.

Berdasarkan kajian Litbang Kompas, penyelenggaraan MotoGP 2022 memberikan dampak ekonomi secara nasional sebesar Rp 4,5 triliun dan memberikan dampak ekonomi lokal bagi Provinsi NTB Rp 3,57 triliun.

Adapun untuk WSBK, kalkulasi dampak ekonomi nasional pada penyelenggaraan WSBK 2023 mencapai Rp 85,39 miliar dan dampak ekonomi bagi NTB sebesar Rp 66,77 miliar.

Dampak ekonomi pada WSBK 2023 ini menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya. Ajang WSBK 2022 mampu mendatangkan dampak ekonomi nasional Rp 114,37 miliar dan dampak lokal bagi NTB Rp 89,81 miliar.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/09/13/114200015/alasan-tetap-pertahankan-wsbk-mandalika-meski-merugi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke