JAKARTA, KOMPAS.com - BMW masih melakukan pengetesan terhadap iX5 Hydrogen. Belum lama ini, fuel cell electric vehicle (FCEV) tersebut berhasil melewati pengetesan pada iklim yang panas di Uni Emirat Arab.
Dikutip dari Paultan.org, Selasa (12/9/2023), BMW iX5 Hydrogen berhasil menjalani pengujian cuaca panas dengan suhu mencapai 45 derajat Celcius.
Tentunya, bukan hanya cuaca panas yang menjadi rintangan. Tapi, ada juga faktor-faktor lain yang menantang, seperti pasir, debu, kelembapan, dan kemiringan yang ditemui di lingkungan sekitar.
Tim pengembangan iX5 Hydrogen yang berbasis di Munich, Jerman, telah memeriksa fungsionalitas sistem kelistrikan kendaraan dan ketentuan pendinginannya untuk memberikan performa yang optimal. Selain itu, tim pengembangan mobil ini juga memastikan dinamika berkendaranya.
X5 versi mesin hidrogen ini telah diperkenalkan sebelumnya pada Februari lalu. BMW membuat 100 unit iX5 Hydrogen untuk selanjutnya dites di berbagai negara sesuai target pasarnya.
Pada dasarnya, iX5 Hydrogen mengemas tumpukan sel bahan bakar hidrogen yang menghasilkan hingga 125 kW atau setara dengan 170 tk dari hidrogen sambil mengeluarkan air murni.
Kendaraan ini tidak terbatas pada tenaga dari tumpukan sel bahan bakar, karena ada juga pengaturan motor listrik baterai yang menghasilkan 231 tk. Kemudian, iX5 Hydrogen akan menghasilkan hingga 401 tk dengan kombinasi kedua sistem.
Sehingga, SUV ini diklaim bisa berakselerasi dari posisi diam hingga 100 kilometer per jam dalam waktu kurang dari enam detik.
Seratus unit iX5 Hydrogen ini sekarang sedang aktif pengetesan di Eropa, Jepang, Korea Selatan, China, Amerika Serikat, dan Timur Tengah.
Kemampuan menjelajah yang jauh dengan pemberhentian pengisian bahan bakar yang singkat, serta bebas emisi, disebut-sebut sebagai ciri-ciri BMW iX5 Hydrogen.
Menurut BMW, ciri-ciri tersebut dapat menjadi pilar lain dalam portofolio sistem penggerak masa depan BMW Group.
Baterai lithium-ion yang dimilikinya bisa diisi ulang menggunakan kemampuan pengereman regeneratif. Sementara hidrogen untuk sel bahan bakar disimpan dalam sepasang tangki plastik yang diperkuat serat karbon 700 bar.
Kedua tangki ini menyimpan 6 kg hidrogen, yang memberikan iX5 Hydrogen jarak tempuh hingga 504 km pada standar pengujian WLTP.
Selain mobil listrik bertenaga baterai, mobil listrik bertenaga hidrogen diyakini akan menjadi salah satu teknologi masa depan yang menjanjikan.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/09/12/184100815/bmw-ix5-hydrogen-lolos-pengujian-cuaca-panas