Chery Akui Sulit Goda Konsumen Pengguna Mobil Jepang

JAKARTA, KOMPAS.com - Beda dari beberapa tahun lalu, kali ini kehadiran Chery di Indonesia bisa dibilang lebih moncer.

Karena dalam waktu yang belum terlalu lama, dari sisi penerimaan produk sudah cukup baik untuk sebuah merek asal China.

Melalui produk bergenre SUV seperti Omoda 5, Tiggo 7 Pro, dan Tiggo 8 Pro, Chery cukup mendapat sambutan positif di pasar otomotif Indonesia sekaligus memperketat peta persaingan di segmennya.

Bahkan, tak sedikit konsumen merek lain yang memutuskan beralih menggunakan produk-produk Chery, khususnya dari pengguna mobil asal Eropa dan Amerika Serikat (AS).

Hal ini diakui Harry Kamora, Vice President Chery Sales Indonesia (CSI) yang menjelaskan, jajaran produknya menarik perhatian konsumen mobil Eropa dan Amerika Serikat karena Chery juga merupakan brand global yang bekerja sama dengan beberapa merek asal Eropa.

"Tapi kalau saya boleh bicara, profil dari konsumen kami itu adalah mobil ini kerja samanya dengan Jaguar dan Land Rover, jadi ya ada nuansa Eropa. Jadi kalau user pengguna mobil Eropa, langsung friendly," ujar Harry kepada media di Senayan, Jumat (1/9/2023).

Namun demikian, konsumen-konsumen yang sebelumnya telah menggunakan mobil merek Jepang sangat berbeda karakternya dengan konsumen pengguna mobil Amerika Serikat atau Eropa.

Menurut Harry, konsumen yang sudah menggunakan produk merek Jepang lebih sulit bergeser untuk menggunakan jajaran line-up yang ditawarkan Chery.

"Kalau Jepang sedikit kerja keras. Tapi kalau sebelumnya menggunakan mobil Amerika dan Eropa, langsung interest," katanya.

Seperti diketahui, kehadiran Chery di Indonesia kali ini berbeda dari sebelumnya. Tak hanya bermain di segmen mobil-mobil mesin konvensional, beberapa produk elektrifikasi juga telah disiapkan.

Paling baru, Chery bakal meluncurkan secara resmi Omoda 5 EV yang sebelumnya sudah hadir dalam ajang GIIAS 2023, bahkan keran pemesanannya pun sudah dibuka.