Bantingan Hyundai Stargazer X Terasa Lebih Keras, ini Penyebabnya

SOLO, KOMPAS.com - Bermain di segmen low sport utility vehicle (LSUV) tampilan Hyundai Stargazer X terkesan lebih tangguh ketimbang Stargazer biasa yang diposisikan sebagai multi purpose vehicle (MPV).

Secara umum, perbedaan antara Stargazer dengan Stargazer X sebetulnya tidak terlalu banyak hanya ada di tampilan eksterior dan interior, kemudian mengenai dimensi, serta beberapa komponen kaki-kaki.

Sebagai LSUV, bagian kaki-kaki Stargazer X dibenamkan pelek baru berdesain Diamond Cut Alloy berukuran 17 inci, atau naik 1 inci ketimbang Stargazer yang pakai pelek ukuran 16 inci.

Namun, profil ban pada Stargazer X dibuat lebih tipis yaitu 50. Pabrikan asal Korea Selatan itu mengatakan penggunaan profil ban lebih tipis supaya membuatnya menjadi lebih sporty.

Pemilihan pelek dan profil ban tersebut bukan tanpa konsekuensi, sebab dengan pelek lebih besar dan profil ban lebih tipis di atas kertas membuat bantingan Stargazer X terasa lebih keras.

"Kalau Stargazer yang biasa itu ring 16 bannya 205/55 R16 kalau Stargazer X karena ring 17 untuk berusaha agar bisa memaintain total diameter yang semirip mungkin, saya tidak bisa bilang sama karena tidak mungkin sama tapi semirip mungkin maka profilnya dikecilkan dari 55 menjadi 50 persen dengan lebar tapak yang sama 205," ujar Bonar Pakpahan, Product Expert Hyundai Motors Indonesia, di Solo, Jawa Tengah, Selasa (29/8/2023).

"Karena perubahan pelek itulah maka ground clearance naik dari 195 mm jadi 200 mm," ujar Bonar.

"Nah kalau bicara keras saya tidak akan bilang keras mungkin saya bilangnya firm (kaku), firm itu lebih karena bannya," ujarnya.

"Karena kan profil ban itu menjadi lebih kecil, biasanya kalau ban dengan profil yang kecil, kekuatan dinding profilnya itu memang dibuat lebih keras dibandingkan ban dengan profi yang lebih tebal 60, 65, 70," ujar Bonar.

Bonar mengatakan tidak ada perubahan suspensi antara Stargazer dan Stargazer X. Dia menegaskan jika dirasa bantingan Stargazer X lebih keras maka itu karena ban bukan karena seting suspensi yang berbeda.

"Nah, kalau bicara suspensi, sepemahaman saya tidak ada perubahan. Kecuali peleknya," ujar Bonar.

"Mungkin kalau misalnya bantingannya agak sedikit lebih keras efek yang terbesar itu datangnya dari situ bukan dari karakter suspensi itu," kata Bonar.