JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dan PT Astra Honda Motor (AHM), membentuk tim untuk meneliti kasus rangka motor Honda yang bermasalah.
Seperti diketahui, rangka motor Honda berteknologi Enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) sedang ramai dibicarakan publik.
Kasus ini mencuat setelah banyaknya insiden rangka motor yang mengalami patah saat digunakan masyarakat.
Ahmad Wildan, Investigator Senior KNKT, mengatakan, pihaknya masih menghitung berapa banyak kasus rangka eSAF yang bermasalah.
“Ini mau invetarisir dulu, karena untuk menyusun ini saya mau ke mana saja. Karena kalau ada bus terbakar, rem blong, itu kejadian, kenapa rem blong kenapa terbakar nah itu yang mau saya cari tahu. Nanti mitigasinya dari sana. Jadi enggak membabi buta,” ujar Wildan di Kantor Kemenhub, Senin (28/8/2023).
Wildan menjelaskan, pada kesempatan penelitian ini pihaknya ingin menelusuri apa yang menjadi penyebab rangka eSAF bermasalah.
“Kalau sudah ada angkanya juga saya enggak mau, apa yang bisa saya jelaskan dari sebuah angka?” ucap Wildan.
“Di sana ada 10 kecelakaan rem blong, apa yang bisa (diungkap) dari rem blong? Enggak ada toh? Yang saya cari kenapa rem blong itu terjadi,” kata dia.
Seperti diketahui, PT AHM pertama kali memperkenalkan rangka eSAF pada 2019 melalui Honda Genio.
Kemudian, teknologi rangka eSAF ini turut dipakai beberapa produk lain seperti BeAT, Scoopy, sampai Vario 160.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/08/28/164100515/knkt-sedang-hitung-kasus-rangka-esaf-honda-yang-bermasalah