KLATEN, KOMPAS.com - Transmisi sudah menjadi komponen wajib pada setiap sepeda motor konvensional. Fungsinya untuk mengubah rasio perputaran mesin menjadi lebih kecil pada roda penggerak untuk menghasilkan torsi yang besar pada saat awal jalan.
Rasio percepatan akan terus berubah seiring naiknya laju kecepatan motor hingga mencapai top speed. Sehingga, kendaraan dengan kapasitas mesin kecil mampu menghasilkan tenaga serta torsi yang maksimal.
Kebanyakan motor listrik yang beredar di pasaran tidak dibekali transmisi, melainkan memiliki spesifikasi dinamo bervariasi dalam menentukan torsi dan tenaga yang dihasilkan.
Arif, Staff Manufaktur Motor Listrik PLN mengatakan, motor listrik tidak menggunakan transmisi yang bisa menentukan rasio putaran dinamo dan roda. Sehingga putarannya satu berbanding satu.
“Percepatan, tenaga dan torsi pada motor listrik memang hanya ditentukan oleh kemampuan dinamo yang tersedia,” ucap Arif pada acara IIMS Motobike Show di Solo, Sabtu (5/8/2023).
Arif mengatakan motor listrik dibekali penggerak hub-drive, yakni penggeraknya berupa dinamo di dalam hub atau di area pelek roda penggerak.
Ada juga motor listrik yang dibekali penggerak mid-drive, yakni dinamo berada di tengah motor dan gaya putarnya diteruskan oleh rantai atau sabuk penggerak. Biasanya dipasang pada motor listrik sport.
“Putaran dinamo akan langsung ditransfer ke roda penggerak, sedangkan percepatannya langsung mengandalkan kemampuan dinamo dari banyak sedikitnya arus listrik yang dikirimkan oleh controller,” ucap Arif.
Arif mengatakan, controller akan bekerja sama dengan throttle khusus motor listrik yang tersambung dengan tuas gas, sehingga percepatannya akan sesuai permintaan pengendara.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, motor listrik memang dibekali dinamo cukup kuat sehingga mampu menghasilkan torsi instan meski tidak dibekali transmisi pada umumnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/08/23/174200115/apakah-motor-listrik-pakai-transmisi-untuk-pengaturan-percepatan-