TANGERANG, KOMPAS.com - Morris Garages (MG) turut meramaikan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023, dengan menghadirkan mobil listrik andalannya, yakni MG4 EV. Mobil listrik ini dibekali teknologi baterai yang canggih.
MG4 EV memiliki desain yang cukup agresif dan futuristik. MG Motor Indonesia mengeklaim mobil listrik ini memiliki desain yang avant-garde.
Tak hanya unggul secara desain eksterior, MG4 EV juga memiliki desain interior yang tak kalah menarik dan membuat nyaman penggunanya. Tapi, salah satu bagian yang jadi keunggulan adalah baterai yang digunakan.
MG4 EV mengandalkan teknologi baterai canggih yang disebut Rubik's Cube. Baterai pak ini dirancang untuk menghasilkan distribusi bobot yang merata dan dengan dimensi yang lebih tipis.
Dengan distribusi bobot 50:50, pengendalian mobil jadi lebih baik dan lebih responsif. Dikombinasikan dengan sistem penggerak roda belakang atau Rear Wheel Drive (RWD), pengendaranya akan mendapatkan pengalaman berkendara yang menyenangkan.
Apalagi, kemampuan akselerasinya juga luar biasa, 0-100 kilometer per jam dapat dicapai hanya dalam 3,8 detik. Kemampuan akselerasi ini dimiliki berkat tenaga maksimal sebesar 125 kW dan torsi 250 Nm, dari baterai berkapasitas 51 kWh. Daya jelajahnya juga diklaim mencapai 425 kilometer.
Teknologi baterai Rubik's Cube memiliki beberapa keunggulan lainnya, yakni sebagai berikut:
1. Bentuk Universal dan Ringkas
Teknologi baterai ini memiliki desain yang ringkas dan datar. Sehingga, menghasilkan efisiensi ruang yang maksimal dan distribusi bobot yang merata.
Performa berkendara pun menjadi meningkat. Dengan desain yang universal, artinya teknologi baterai ini bisa disematkan ke jenis mobil lainnya, baik sedan, SUV, maupun MPV.
2. Peningkatan Keamanan dan Daya Tahan
Rubik's Cube dibekali dengan passive thermal diffusion, yakni rancangan pendinginan vertikal. Sehingga, setiap sel baterai dapat dipasarkan mendapatkan pendinginan yang optimal.
Rancangan ini juga berdampak pada usia baterai yang lebih panjang dan performa yang lebih optimal.
Berkat teknologi ini, MG4 EV mampu menghasilkan Zero Thermal Runaway. Teknologi baterai ini juga memiliki sensor canggih yang berfungsi untuk mengawasi berbagai parameter yang berpotensi menimbulkan masalah.
Dengan adanya sensor tersebut, maka tingkat risiko terjadinya anomali pada baterai dapat diminimalisasi.
3. Modularitas tanpa Kompromi Performa
Untuk diketahui, MG4 EV dibangun menggunakan Nebula Pure Electric Platform. Platform ini dapat memungkinkan baterai untuk diganti jika performanya sudah menurun atau perlu diganti.
Selain itu, baterai ini juga didukung dengan sistem pengisian daya cepat. Untuk mengisi dari nol hingga 80 persen, hanya butuh waktu 35 menit.
"Baterai 'Rubik's Cube' dari MG 4 EV adalah wujud masa depan teknologi EV saat ini. Efisiensi puncaknya, komitmen tanpa kompromi terhadap keselamatan, dan adaptabilitas yang siap menghadapi esok menciptakan standar industri yang baru. Di MG, kami tidak hanya merancang untuk hari ini, tetapi juga berinovasi untuk masa depan yang lebih berkelanjutan," ujar Arief Syarifudin, PR & Marketing Director MG Motor Indonesia, dalam keterangan resminya.
Tak heran jika mobil listrik ini diminati banyak orang. MG Motor Indonesia menyebutkan bahwa tak lama setelah diperkenalkan, pihaknya mencatat ada lebih dari 1.200 pemesanan MG4 EV. Padahal, saat itu harga resminya belum diumumkan.
MG4 EV saat ini dipasarkan dengan banderol Rp 649,9 juta (OTR Jakarta) untuk tipe Ignite. Sedangkan untuk tipe Magnify iSmart, harganya Rp 699,9 juta (OTR Jakarta).
https://otomotif.kompas.com/read/2023/08/15/184100715/mg-4-ev-andalkan-teknologi-baterai-canggih-lebih-tipis-dan-efisien