JAKARTA, KOMPAS.com - Populasi sepeda motor di Indonesia sudah banyak. Beberapa merek menjual fitur unggulannya agar menarik minat para konsumen.
Sayangnya, hal tersebut membuat motor tidak punya standarisasi yang sama. Misal dari ukuran baterai berbeda, soket untuk mengecas daya, sampai controller.
Padahal kalau berkaca ke kendaraan roda empat, rata-rata punya standar yang sama, salah satunya dari soket. Jadi, setiap kendaraan bisa dicas di mana saja, mengingat lubang pengecasannya sama bentuknya.
Septriawan Rahmat, COO Alva, produsen motor listrik di Indonesia menjelaskan, pihaknya bersama asosiasi sudah mau ke arah sana, membuat standarisasi.
"Kita sudah bicara dengan beberapa brand (merek) juga, produsen baterai, termasuk soket. Mungkin yang paling gampang soket dulu, lebih mudah didesain standarnya," ucap Rahmat di Media Gathering, Selasa (1/8/2023).
Kalau baterai, menurut Rahmat setiap produsen atau merek motor punya karakternya masing-masing. Mengingat, baterai ini juga jadi ciri khas atau fitur dari teknologi yang diunggulkan.
"Baterai tergantung sisi branding, mungkin ada yang filosofinya performance, maka baterainya lebih besar, tinggi. Tapi ada yang lebih efisiensi, makanya dari segi soket lebih mudah kejadian," ucap Rahmat.
Nantinya untuk standarisasi baterai, mungkin dimulai dari dimensi wadahnya dahulu. Jadi setiap motor dari merek yang berbeda punya ukuran yang kurang lebih sama, baru nanti dieksekusi.
"Dari sisi baterai, paling tidak dimensi sudah mulai bisa mengarah (standarisasi). Ini juga jadi salah satu prioritas," kata Rahmat.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/08/03/172100215/alva-siap-dukung-standarisasi-motor-listrik-dimulai-dari-soket