JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI (ESDM) mengakui bahwa untuk bisa mencapai target konversi motor berbahan bakar fosil ke listrik sebanyak 6 juta unit di 2030 masih banyak tantangan.
Oleh karenanya, dibutuhkan komitmen dan konsistensi dari seluruh pemangku atau instansi yang terkait. Satu di antaranya mengenai pengadaan bengkel konversi motor listrik tersertifikasi.
Demikian dikatakan Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (KEBTKE) ESDM Senda Hurmuzan Kanam dalam keterangan tertulis, Senin (31/7/2023).
"Untuk mendukung ekosistem program konversi sepeda motor listrik berbasis baterai berjalan dengan baik dan lancar, dibutuhkan kolaborasi dan kemitraan dengan seluruh stakeholder, baik instansi Pemerintah, BUMN, swasta, akademisi, asosiasi serta masyarakat," kata dia.
"Salah satu yang terpenting juga adalah mempersiapkan bengkel-bengkel konversi yang saat ini sudah mencapai 24 bengkel dan akan kita upayakan untuk terus bertambah hingga 100 atau 1.000 bengkel di tahun depan," lanjut Senda.
Sebagai upaya mencapai target pengadaan bengkel tersebut, pihak ESDM mengaku akan menggencarkan suatu program paralel yang tidak hanya program konversi nya tapi pelatihan kepada bengkel lokal.
Bengkel-bengkel kecil binaan nanti merujuk perizinannya kepada bengkel yang sudah terdaftar. Dengan upaya ini maka kebutuhan sekitar 1.000 bengkel konversi di tahun depan dapat terwujud.
Untuk mendukung peningkatan bengkel konversi Kementerian ESDM telah melakukan Pelatihan Tenaga Teknis (Montir) Bengkel Konversi yang dilaksanakan di 3 kota yaitu di Purbalingga (20-24 Mei 2023), Denpasar (15-19 Juni 2023), dan Surabaya (24-28 Juli 2023).
"Peserta pelatihan pada masing-masing kota sebanyak 20 orang," katanya.
Pelatihan juga telah dilaksanakan di Pusat Pengembangan SDM Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) telah melakukan pelatihan Teknis Konversi Sepeda Motor BBM Jadi Sepeda Motor Listrik secara gratis yang diikuti peserta dari beberapa bengkel konversi di seluruh Indonesia.
Materi pada Pelatihan yang diberikan sebanyak 80 jam pelajaran yang terdiri dari 30 jam pelajaran untuk Teori dan 50 jam pelajaran untuk Praktik dengan tenaga pengajar berasal dari Balai Besar Survei dan Pengujian KEBTKE dan BRIN yang berpengalaman dan kompeten di bidang ini.
Diharapkan dengan pelatihan-pelatihan yang dilakukan akan menghasilkan sumber daya manusia yang mampu melakukan konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/08/01/162100115/esdm-targetkan-bisa-sediakan-1.000-bengkel-konversi-tahun-depan