Kejahatan pencurian kendaraan dalam hal ini motor terjadi tidak hanya karena ada niat dari pelaku, tetapi karena ada kesempatan dan situasi kondisi lingkungan yang mendukung.
"Maka, lebih penting lagi, upaya pencegahan curanmor dilakukan dari hulunya, yaitu dari tempat sepeda motor tersebut diproduksi," ujar Putra dalam keterangan resmi, dikutip pada Selasa (1/8/2023).
"Dari hulunya pun harus ikut bertanggung jawab untuk mencegah masyarakat menjadi korban kejahatan curanmor. Hulunya adalah pabrikan sepeda motor. Mereka wajib memperbaiki fitur keamanan sepeda motor yang mereka produksi dan jual ke masyarakat," ujar dia.
Menurut Putra, setiap kelemahan yang ditemukan oleh penjahat maka di situ produsen motor alias agen pemegang merek (APM) harus melakukan perbaikan secara terus-menerus.
"Dari beberapa rekaman CCTV kejadian curanmor yang banyak diunggap di media sosial dan terjadi hampir di seluruh daerah di Indonesia. Dari rekaman tersebut terlihat bahwa begitu mudahnya para pelaku mencuri sepeda motor hanya dalam hitungan detik," katanya.
"Saat ini, waktu yang dibutuhkan para penjahat ini untuk mencuri sepeda motor malah semakin cepat di bawah 5 detik," ujar Putra
"Fitur keamanan motor dengan tutup lubang kunci menjadi tidak berguna karena sangat mudah dibuka dengan bantuan alat biasa berupa magnet yang dijual bebas," kata dia.
Berdasarkan hasil pengungkapan yang dilakukan oleh Polsek Tambora dan keterangan dari para pelaku, masyarakat harus tahu bahwa ada motor yang dijadikan sasaran pelaku curanmor.
Beberapa di antaranya yaitu Honda Beat, Vario, dan Scoopy. Kemudian dari merek Yamaha ada Yamaha Mio dan Nmax.
"Mengapa motor jenis ini? Selain karena jenis kendaraan ini paling banyak digunakan masyarakat, hal ini disebabkan jenis kendaraan itulah yang fitur keamanan atau
security system kendaraannya paling lemah," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/08/01/140100315/maling-motor-cuma-butuh-waktu-5-detik-polisi-minta-pabrikan-bikin-teknologi