JAKARTA, KOMPAS.com - Nissan X-Trail lawas masih jadi salah satu SUV yang banyak dicari. Mobil ini juga dikenal cukup tangguh. Meski demikian, ada juga beberapa penyakit umumnya.
Pertama kali X-Trail dipasarkan di Indonesia pada 2001. Mobil ini diimpor secara utuh dari Jepang. Generasi pertama disebut juga dengan X-Trail T30 sesuai kode produksinya.
Generasi pertama ini usianya cukup panjang. Sebab, generasi keduanya baru diluncurkan saat itu oleh PT Nissan Motor Indonesia pada 2009.
Reza, dari Garasi T30, bengkel spesialis Nissan dan Datsun, yang berlokasi di Pasar Segar Cinere, mengatakan, ada beberapa penyakit umum pada X-Trail T30.
"Untuk T30, kalau bagian mesin, penyakit paling umum itu di sensor CKP (crankshatf position sensor)," ujar Reza, saat ditemui Kompas.com, belum lama ini.
"Lalu, di sensor pedal gas. Kadang kan ada yang tiba-tiba tidak bisa digas, tapi mesin menyala, jadi idle saja," kata Reza.
Reza mengatakan, penyakit tersebut biasanya muncul pada mobil-mobil yang usianya sudah mencapai delapan tahun atau sepuluh tahun.
"Kalau kaki-kaki, untuk X-Trail sih standar, umum saja seperti mobil lainnya. Tapi, untuk rack steer, kan X-Trail masih pakai sistem minyak. Paling bocor karena silnya saja. Jadi, cukup ganti sil saja," ujarnya.
Untuk biaya perbaikan, Reza menambahkan sensor CKP yang orisinal harganya bisa sampai Rp 1,25 juta. Sedangkan untuk sensor gas, yang copotan saja tembus Rp 1,5 juta.
"Kalau barunya, mungkin Rp 2,5 juta ke atas, itu estimasi saja. Untuk sensor CKP, X-Trail T30 itu sama seperti Serena yang C24. Sebab, mesinnya sama." kata Reza.
Reza mengatakan, untuk estimasi biaya memperbaiki kaki-kaki, jika depannya saja, ada di kisaran Rp 10 juta sampai Rp 11 juta. Tapi, dengan catatan, jika suku cadangnya orisinal semua.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/31/080200215/mau-pelihara-nissan-x-trail-lawas-kenali-dulu-penyakit-umumnya