JAKARTA, KOMPAS.com- Balap mobil identik dengan dunia laki-laki dan tidak banyak perempuan muncul sebagai pebalap. Salah satu pebalap mobil perempuan yang cukup sukses ialah Alexandra Asmasoebrata.
Andra panggilannya sudah menjadi pebalap sejak 2001 dan mulai vakum pada 2019. Namun bisa dibilang sejak dia masih aktif di dunia balap, tetap tak banyak perempuan yang muncul di dunia balap mobil.
Andra yang kini menjabat Ketua Komisi Woman in Motorsports di Ikatan Motor Indonesia (IMI) mengatakan, regenerasi pebalap perempuan memang cukup sulit di Indonesia.
"Kalau ditanya soal regenerasi memang susah sekali mendapatkan bibit pebalap perempuan entah kenapa," kata Andra di acara Auto2000, di BSD, Tangerang, Kamis (27/7/2023).
"Kadang suka ada (pebalap perempuan), tapi mereka kadang kalau abis kalah mereka udahan, abis tabrakan juga udahan, jadi jarang banget yang sampai bertahan," ujar pebalap kelahiran 23 Mei 1988 itu.
Andra mengatakan, sulitnya regenerasi pebalap perempuan terjadi karena dua faktor. Pertama karena referensi perempuan berbeda dari laki-laki dan kedua karena jarang ada kejuaraan yang membuka kelas khusus wanita.
"Pertama begini, perempuan pasti berbeda lebih halus, lebih feminin. Jadi dari situ saja minatnya berbeda dari laki-laki. Kedua kejuaraan-kejuaraan ini masih jarang mengadakan kejuaraan khusus wanita," kata Andra.
"Sekarang ada beberapa cabang olahraga motorsport di Indonesia yang sudah punya kelas khusus wanita, dan apa yang terjadi. Ini baru setelah pandemi. Semenjak mereka membuat kejuaraan khusus wanita, yang saya tahu ada di slalom, drifting dan drag race, pebalap wanitanya banyak," kata dia.
Melihat kondisi tersebut kata Andra, bisa dilihat sebetulnya pebalap perempuan ada dan cukup banyak namun memang tidak di semua cabang motorsport.
"Jadi ada beberapa cabang olahraga otomotif yang banyak. Seperti di drifting ada 15 pebalap wanita, itu banyak sekali buat saya. Saya tidak pernah balapan sebanyak itu sama perempuan, saya paling banyak satu kelasnya tiga pebalap perempuan," kata dia.
Seperti diketahui, tahun ini selain menggelar kejuaraan nasional (kejurnas) Indonesia Drift Series (IDS), event ini diramaikan oleh aksi para drifter-drifter wanita dalam Women Drift Challenge (WDC).
"Saya merasa yang harus dilakukan ialah penyelenggaranya dulu bikin kelas wanita. Dengan dibukanya kelas wanita nanti pebalap wanitanya banyak," kata dia.
"Sekarang dilakukan ialah 'ayo cewek balap,' tapi disuruh lawannya laki-laki, itu rasanya mungkin ya, mungkin buat cewek-cewek ini rasanya seperti diceburin. Disuruh balap, terus balapnya lawan cowok, kan susah ya," kata Andra.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/28/172100115/sulitnya-regenerasi-pebalap-mobil-perempuan-