JAKARTA, KOMPAS.com - Pemula yang baru mulai belajar mengemudi mobil dianjurkan menggunakan jenis transmisi manual dan bukan matik. Opsi ini dianggap jauh lebih baik karena sejumlah faktor.
Menurut Indra Rahmawan, Pemilik Sekolah Mengemudi Citra Mulia Mandiri (CMM), kemampuan berkendara orang yang belajar menggunakan mobil manual, dinilai jauh lebih baik.
Hal itu lantaran mobil manual memiliki tingkat kompleksitas yang jauh lebih tinggi dibanding matik. Indra menjelaskan, majas ‘lancar mobil manual pasti lancar naik mobil matik’ bukanlah isapan jempol biasa.
“Kalau pemula belajar dengan mobil manual dulu, kemampuannya jelas akan lebih terasah, dibandingkan jika belajar pakai mobil matik dulu,” ujarnya kepada Kompas.com di Tangerang, Kamis (27/7/2023).
Secara operasional, mobil manual memang sedikit rumit bila dikendarai oleh pemula. Harus ada koordinasi yang baik antara tangan dan kaki saat memainkan kopling, tuas transmisi, serta setir kemudi.
Bila dibandingkan dengan matik yang pengoperasiannya mudah karena tidak ada kopling, tentunya belajar mengendarai mobil manual akan lebih membutuhkan proses.
“Karena tahap pembelajarannya lebih runtut, pemula bisa banyak belajar. Tidak hanya soal gas-rem, tapi soal memahami pola berkendara yang baik dan etika penggunaan jalan,” ujar Indra.
Selain itu, mobil manual juga menuntut pengemudi untuk tidak tegang dan kaku, khususnya saat belajar mengoper gigi transmisi. Hal ini juga mengajarkan perilaku rileks dan tidak terburu-buru.
Indra mengaku sudah menyiapkan silabus lengkap, terkait tata cara mengoperasikan mobil manual bagi pemula. Hal itu dia susun berdasarkan pengalamannya, setelah berprofesi sebagai instruktur selama lebih dari 20 tahun.
“Ketika orang diajari nyetir manual dan akhirnya menguasai, proses adaptasi saat menggunakan mobil matik tentu tidak lama. Menurut pengalaman saya, hal serupa tidak berlaku jika situasinya dibalik,” ujar dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/28/081200215/saat-belajar-nyetir-mobil-disarankan-pakai-transmisi-manual