Dalam video yang diunggah akun Instagram, Dashcam Owners Indonesia, keputusan sopir membanting setir membuat truk tidak mundur lurus ke belakang tapi langsung menyamping dan akhirnya memalang jalan raya.
Padahal jika tidak membanting setir maka truk tronton tersebut akan mundur sehingga berisiko menggilas atau menabrak mobil kecil yang ada di belakangnya.
Dapat dilihat sopir Rush/Terios sampai menerjang pembatas jalan untuk menghindari truk. Bukan hanya berhasil "menghindari maut" bahkan mobilnya tidak terkena senggol truk sama sekali.
"Salut sama driver terios/rush putih ????????????????????????????????????????," tulis yourcaffeinedoze's dikutip Kompas.com, Kamis (27/7/2023), dan beberapa akun lain dengan nada serupa.
Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving and Consulting Jusri Pulubuhu (JDDC) mengatakan, teori menjaga jarak aman tidak cuma dipraktekkan di jalan tol untuk menghindari tabrak belakang tapi juga saat tanjakan.
Perilaku ini berguna dalam keadaan darurat, yang mana pengendara dapat menghindar dan menyelamatkan diri dari kendaraan besar yang tidak kuat menanjak, dan dalam kasus ini terbukti dalam video tersebut.
"Mending tunggu sampai truk berhasil menanjak sampai ke ujung tanjakan. Apalagi di lajur dua arah, jika tidak ada ruang untuk mendahului, pilih antre dari kejauhan. Truk muatan overload, tidak tahu kapan pun bisa hilang momentum di tanjakan," kata Jusri beberapa waktu lalu.
Jusri mengatakan, bila tengah melintasi tanjakan, pengendara mobil atau motor sebaiknya jangan terlalu dekat kendaraan besar muatan berat.
Misalnya, jika ada truk atau bus yang terlihat kesulitan di tanjakan, yang harus dilakukan adalah berhenti dan menunggu kendaraan tersebut berhasil menanjak.
"Paling aman, tunggu antre 50-100 meter justru tidak masalah. Setelah dia lolos, kita baru jalan untuk menanjak," ucap Jusri.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/27/070200615/video-viral-sopir-rush-sigap-menghindari-truk-gagal-menanjak