JAKARTA, KOMPAS.com - Muhammad Dipokartono, pemilik bengkel spesialis motor listrik Orang Senang Garage, mengadakan program pelatihan khusus konversi bernama sekolah Elektrifikasi Rakyat Indonesia (ERI).
Pria yang akrab disapa Divo Gimbal itu menjelaskan, program ini dibentuk dengan dua tujuan, yakni membantu program elektrifikasi nasional yang digagas oleh pemerintah, serta meningkatkan kualitas teknisi UMKM.
Menurutnya, proses konversi motor listrik akan jauh lebih bermanfaat, dalam hal mendukung jalannya elektrifikasi nasional dan bertambahnya jumah kendaraan listrik.
“Kalau kita cuma mengandalkan motor-mtotor listrik pabrikan, timbal baliknya untuk masyarakat tidak banyak, karena kan tidak ada proses edukasi, khususnya bagi kawan-kawan mekanik,” ucapnya saat ditemui Kompas.com di Bintaro, Rabu (26/7/2023).
Pelatihan konversi motor listrik yang digagas oleh Divo terbuka untuk semua kalangan, baik teknisi maupun awam. Menurutnya, prosesnya tidak rumit dan cenderung plug and play.
“Inti dasarnya konversi adalah mengganti mesin konvensional di motor, dengan komponen kelistrikan seperti baterai, dinamo, dan semacaamnya. Selebihnya hanya urusan perkabelan dan konfigurasi saja,” ucapnya.
Divo memulai sekolah ERI sejak bulan Juli 2022 silam. Hingga kini, dirinya sudah meluluskan lebih dari 100 teknisi konversi bersertifikasi.
Pelatihan ini juga dilangsungkan di banyak tempat, terbaru, dirinya mengadakan pelatihan ini di Universitas Wijaya Putra di Surabaya.
“Saya dapat undangan dari fakultas teknik UWP, pihak dekan meminta mengadakan pelatihan untuk mahasiwa,” ucapnya.
Kedepannya, Divo berharap supaya pemerintah memfokuskan program konversi motor listrik tidak hanya untuk pemain-pemain besar, tapi juga pelaku UMKM kecil.
“Kalau diseriusi, ini kan bisa jadi pengembangan sumber daya manusia juga. Jangan salah, penggerak sektor otomotif di Indonesia juga diprakarsai montir-montir kaki lima,” kata dia.
Pada kesempata terpisah, pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengaku berencana memperbanyak jumlah bengkel motor listrik konversi sebelum akhir tahun 2023.
Hal itu dilakukan demi mendukung program elektrifikasi nasional, sekaligus meningkatkan daya serap masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik.
Sapril, Direktorat Sarana Transportasi Jalan Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub menjelaskan, jumlah bengkel motor listrik yang tersedia saat ini masih terbilang sedikit.
“Memang saat ini pemerintah sangat menitikberatkan program elektrifikasi kendaraan, jadi ada upaya untuk mengkampanyekan penggunaan kendaraan listrik, baik itu pabrikan atau konversian,” ucapnya kepada Kompas.com, belum lama ini.
Menurut Sapril, hal itu bisa memberikan 2 implikasi positif. Pertama, kendaraan yang sudah ada bisa dimanfaatkan kembali melalui tahap refurbish dan tidak disia-siakan.
Kedua, upaya konversi tentu akan menyerap banyak tenaga lokal, yang berartu turut mengembangkan sektor usaha masyarakat.
“Kami (kemenhub) lebih mengupayakan proses peraihan dari kendaraan konvensional menuju kendaraan listrik, khususnya untuk motor,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/26/151200215/dukung-elektrifikasi-mekanik-ini-buat-sekolah-konversi-motor-listrik